Rumus Konversi DMS "Derajat.Minutes.Seconds" -- Decimal

Pernahkah kalian menemui koordinat semacam ini?
106,73028.-06,27500

Peta RBI memang menggunakan proyeksi koordinat geografis bukan proyeksi koordinat decimal semacam diatas. Sedang Peta AMS menggunakan proyeksi koordinat grid dan UTM (Jakarta sebagai 0° meridian). Berikut cara merubah koordinat geografis (DMS - hddd°mm'ss.s") menjadi koordinat decimal (hddd.ddddd°)

Rumus DMS ke Decimal :
Nilai Degree + (Nilai Minute x 60) + (Nilai Second) : 3600

Misalkan DMS :
112°43’49’’E.07°34’30’’S

Jawab :

Longitude : 112°43’49’’E
112 + (43 x 60) + (49) : 3600
112 + (2580) + (49) : 3600
112 + (2629) : 3600 = 0,7302
Konversi Decimal Longitude112,73028

Latitude : 07°34’30’’S
07 + (34 x 60) + (30) : 3600
07 + (2040) + (30) : 3600
07 + (2070) : 3600 = 0,5750
Konversi Decimal Latitude -07,5750

Rumus Decimal ke DMS
Nilai Derajat atau Degree diambil dari Nilai Integer
Nilai Minute diambil dari Pecahan Nilai Degree x 60
Nilai Second diambil dari Pecahan Nilai Minute x 60

Misalkan Decimal :
112,60418.-07,57500

Jawab :
Longitute : Degree 112,73028
Minute 0.73028 x 60 = int (43.8168) = 43’
Second 0.8168 x 60 = int (49.008) = 49”
Konversi DMS Longitude 112°43’49’’E

Latitude : -07,57500
Degree 07,57500S
Minute 0.57500 x 60 = int (34.5) = 34’
Second 0.5 x 60 = int (30) = 30”
Konversi DMS Latitude 07°34’30’’S

Keterangan :
Kenapa latitude memakai tanda minus (-). Karena itu menunjukan posisi -07,57500S ada di selatan equator atau garis katulistiwa.
Lebih jelasnya bila berada pada belahan bumi Timur dan Utara maka bernilai positif, sebaliknya bila berada pada belahan bumi Barat dan Selatan maka bernilai negatif.

Jadi konversi proyeksi DMS 112°43’49’’E.07°34’30’’S tertulis ke Decimal : 112,73028.-07,57500

Dimana :
  • 112,73028  berada di bujur timur, bernilai positif sehingga tidak ada tanda minus (-)
  • -07,57500  berada di lintang selatan, bernilai negatif sehingga memakai tanda minus (-)

Belajar Secara Sederhana Membaca Koordinat Geografis



Koordinat lokasi dibagi dalam 3 format. Ada yang sederhana dengan memakai angka sudut, dan 2 lagi mengunakan kombinasi angka sudut dan menit serta angka detik.
  • D adalah angka desimal
  • M adalah satuan konversi dalam waktu (menit dan detik)
  • DD dibatasi dari titik atas dan bawah 90 dan -90 derajat
  • M tidak akan melewati angka 60 (mewakili angka satuan menit dan detik)

DDD° MM.MMM' - Degrees minutes.minutes
Derajat menit koma menit - Koordinat ini paling umum dipakai pada perangkat elektronik

Misal :
107,61458°E.08.30642°S

Jawab :

Longitude 107 adalah derajat, dan angka setelahnya adalah angka dari pembagian 60 dari koordinat desimal.

107,61458°E
107°, diartikan 107°E
0,61458 x 60 = 36,8748'
Tertulis Longitude : 107°36,875'E

Latitude 08 adalah derajat, dan angka setelahnya adalah angka dari pembagian 60 dari koordinat desimal.  
08.30642°S
08°, diartikan 08°S
0,30642 x 60 = 18,3852'
Tertulis Latitude : 08°18,385'S

DDD° MM' SS.S" - Degrees minutes seconds.seconds
Derajat, menit, detik - Koordinat ini paling umum digunakan. Memiliki angka lebih panjang dari format DDD°MM.MMM'

Misal :
107°36,875'S.08°18,385'S

Ditanya : DDD° MM' SS.S"?

Jawab :

Longitute :
107°36,875'S --- (107°36' tetap)
0,875 x 60 = 52,5" 
= 107°36'52,5"E

Latitude :
08°18,385'S --- (08°18' tetap)
0,385 x 60 = 23,1"
= 08°18'23,1"S
 
Maka 107°36,875'S.08°18,385'S Tertulis : 107°36'52,5"E.08°18'23,1"S

Fungsi Makna Garis Lintang Dan Garis Bujur

Garis Astronomis merupakan garis khayal yang terdapat pada peta yang berfungsi untuk menentukan letak astronomis suatu tempat dengan cara dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah tertentu. Garis ini terdiri dari dua jenis, yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis yang melintang secara horizontal disebut dengan garis lintang, sedangkan yang melintang secara vertical disebut dengan garis bujur.

Berikut adalah penjelasan dari garis astronomis pada peta :

1. Garis Lintang
Merupakan garis khayal pada peta yang melintang secara horizontal yang biasanya digunakan untuk menentukan lokasi suatu wilayah terhadap garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa ini merupakan garis lintang pada posisi 0° yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bumi bagian utara dan bumi bagian selatan. Panjang dari garis khatulistiwa bumi adalah 40.075 km. Garis Lintang 0° atau garis khatulistiwa berada di Kota Pontianak.

Garis Lintang dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Garis Lintang Utara : Garis Lintang yang berada di sebelah utara garis khatulistiwa.
  • Garis Lintang Selatan : Garis Lintang yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa.
Garis Lintang pada peta berada pada satuan 0° khatulistiwa sampai dengan 90°. Semakin ke arah utara atau ke arah selatan, nilai garis lintang semakin besar. Nilai 90° di utara berada pada kutub utara, sedangkan nilai 90° di selatan berada di kutub selatan. 
Setiap derajat pada garis lintang dibagi menjadi 60 menit (diberi simbol ') lalu dibagi lagi menjadi 60 detik (diberi simbol ").Terdapat beberapa garis lintang yang istimewa dan memiliki nama sebagai berikut :
Garis Balik Lintang Selatan 23½° dan Lintang Utara 23½°
  • Garis Lintang 0°, yaitu garis lintang pada posisi 0°, yang disebut juga sebagai garis khatulistiwa atau garis equator
  • Garis Balik Utara, yaitu garis lintang yang berada pada posisi 23½° Lintang Utara. Garis ini disebut juga dengan tropic of cancer
  • Garis Balik Selatan, yaitu garis lintang yang berada pada posisi 23½° Lintang Selatan.
  • Garis ini disebut juga tropic of capricorn
  • Garis Lingkar Kutub Utara, yaitu garis lintang yang berada pada posisi 66½° Lintang Utara
  • Garis Lingkar Kutub Selatan, yaitu garis lintang yang berada pada posisi 66½° Lintang Selatan
  • Garis Lintang 90° , merupakan titik kutub
    Posisi letak matahari selama satu tahun
    Sebagai tambahan informasi, Garis Balik Utara maupun Selatan termasuk kedalam Garis Lintang istimewa karena garis tersebut merupakan garis batas peredaran semu matahari. Jadi, jika kita lihat, matahari seolah-olah beredar dari ekuator menuju utara hingga garis lintang utara pada posisi 23½°.
    Sesampainya di garis lintang ini matahari tidak terus bergerak ke arah utara, tetapi kembali bergerak ke selatan menuju khatulistiwa sampai ke garis lintang selatan pada posisi 23½°. Pada saat matahari berada pada posisi 23½° Lintang Selatan, matahari bergerak kembali ke arah utara menuju khatulistiwa dan terus kembali ke posisi 23½° Lintang Utara. Dan inilah sebabnya mengapa garis lintang 23½° disebut sebagai garis balik.

    Fungsi Garis Lintang
    Garis Lintang pada peta juga dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menurut garis lintang dibagi menjadi dua, yaitu iklim tropis dan subtropis.

    Iklim tropis – Yang termasuk kedalam iklim tropis adalah daerah yang berada pada 23½° LU – 23½° LS. Pada daerah ini matahari bersinar sepanjang waktu di siang hari. Pada daerah yang beriklim tropis, terdapat 2 jenis musim. Yaitu musim hujan dan musim panas. Seperti Indonesia, Hongkong, Australia bagian utara, Brazil, Amerika Tengah, sebagian besar negara di Afrika seperti Zaire, Kenya, Kongo, Gabon, Uganda, Somalia, Ethiopia, Kamerun, Nigeria, Sudan, Ghana, dan masih banyak lagi.

    Iklim Subtropis – Yang termasuk kedalam iklim subtropis yaitu yang berada pada antara 23½° LU dan 66½° LU dan berada pada antara 23½° LS dan 66½° LS. Pada daerah yang termasuk kedalam iklim subtropis, terdapat 4 jenis musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Seperti China, Jepang, Korea Selatan, hampir seluruh negara di eropa seperti Inggris, Spanyol, Italia, dan sebagainya, Autralia, Afghanistan, Irak, Iran, Mesir, Yunani, Tunisia, dan lainnya.

    2. Garis Bujur
    Berdasarkan letaknya, Garis Bujur dibagi dua, yaitu :
    • Garis Bujur Barat adalah garis bujur yang terletak di sebelah barat garis meridian.
    • Garis Bujur Timur adalah garis bujur yang terletak di sebelah timur garis meridian.
    Garis bujur pada peta berada pada satuan 0° sampai 180°. Semakin ke arah barat atau ke arah timur, nilai garis bujur semakin besar. Pertemuan antara garis bujur timur pada posisi 180° yang saling berhimpit dengan garis bujur barat pada posisi 180° di Samudera Pasifik ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional.

    Fungsi Garis Bujur
    Garis bujur digunakan sebagai dasar untuk menentukan waktu pada berbagai belahan wilayah dunia. Pada setiap jarak 15° ke arah bujur timur ataupun ke arah bujur barat, menunjukkan selisih waktu 60 menit yang didasarkan pada perhitungan matahari mengelilingi bumi sebesar 360° dibagi dengan waktu sehari semalam selama 24 jam, maka hasilnya adalah 15°.

    Selain bermanfaat untuk menentukan letak dan waktu serta pembagiannya dari suatu wilayah pada permukaan bumi, Garis Bujur dapat digunakan untuk memperagakan gerak rotasi bumi yang mengakibatkan terjadinya siang dan malam, dimana matahari menyinari bumi, memperagakan proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan, untuk mengetahui proses perubahan musim berdasarkan gerak semu matahari terhadap bumi, mengetahui pembagian musim pada permukaan bumi berdasarkan garis lintangnya, dan juga sebagai pembanding luas daratan dan luas lautan yang ada di permukaan bumi.

    Perpaduan antara garis lintang dan garis bujur dapat digunakan untuk menentukan letak wilayah astronomis ataupun objek geografi tertentu di permukaan bumi. Garis Bujur menandakan sumbu y, sedangkan Garis Lintang menandakan sumbu x. sumbu – sumbu ini merupakan yang ada di dalam koordinat cartesian. Sebagai contoh adalah Kota Bandung yang berada pada titik koordinat 6°57′LS dan 107° 37′BT.