Pengaruh Geoid Terhadap Akurasi Barometrik Altimeter GPS Garmin

Global Positioning System (GPS) adalah alat yang sangat penting untuk kegiatan olahraga alam bebas. GPS membantu dalam menentukan posisi, ketinggian, kecepatan, jejak dan informasi lainya.

Tapi ada juga penggiat olahraga alam bebas belum memahami hal hal paling mendasar tentang GPS. Salah satu informasi yang dapat dari GPS adalah altitude atau ketinggian, tapi data ketinggian tersebut umumnya tidak akurat dan selalu ada selisih.

Hal ini disebabkan GPS Garmin yang beredar di pasaran tidak mempublikasikan akurasi untuk sensor tekanan udara. Di mana publikasi akurasi pembacaan altimeter barometrik ditampilkan pada unit, dengan kalibrasi yang tepat, adalah +/- 10 kaki.

Kalibrasi yang tepat diperoleh dengan memasukkan ketinggian diketahui, atau dengan memasukkan tekanan udara normal. Yang kemudian bisa menyimpulkan dari keakuratan ketinggian yang barometer akan akurat untuk seperseribu inci merkuri. Perangkat hanya akan menampilkan hingga seratus inci merkuri.

Perangkat GPS Garmin yang beredar di pasaran dirancang sebagai perangkat GPS rekreasi, sebagai bantuan untuk navigasi. Dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan yang memerlukan pengukuran yang tepat seperti pada survei atau prediksi cuaca.

Ketinggian gunung biasanya di sajikan dalam satuan M.dpl (meter dari permukaan laut). Satuan tersebut adalah adalah ketinggian yang diukur berdasarkan geoid.

Bentuk bumi pada dasarnya tidak beraturan. Bisa di asumsikan bentuknya seperti batu yang tidak beraturan. Jarak setiap titik di bumi dengan titik pusat bumi akan mengalami perbedaan satu dengan yang lainya.

Oleh karena itu butuh sebuah sistem yang mengatur tentang pengukuran ketinggian bumi agar setiap tempat di bumi memiliki patokan yang sama dalam pengukuran tinggi.

Geoid adalah bidang ekipotensial gaya berat Bumi yang menyinggung muka laut. Namun perlu di catat, permukaan laut tidaklah stabil dan banyak dipengaruhi oleh angin, cuaca, dan lain-lain. Karena itu digunakanlah muka laut rata-rata (Mean Sea Level, MSL) sebagai pendekatan dari geoid.
Bentuk geoid yang tidak beraturan tidak memungkinkan untuk dapat melakukan perhitungan matematis. Oleh karena itu, sebagai representasi matematis dari bentuk fisik Bumi, maka digunakanlah cara ellipsoid.
Berbeda dengan geoid, Ellipsoid bentuknya lebih berukuran dan mempunyai ukuran dan bentuk tertentu untuk hitungan geodesi dan sebagai permukaan rujukan dinamakan ellipsoid referensi.
Kesimpulan tinggi pada GPS adalah tinggi Ellipsoid dan tinggi pada puncak gunung dengan satuan meter dari permukaan laut adalah tinggi Geoid. Untuk mendapatkan tinggi Geoid dari tinggi Ellipsoid di butuhkan Nilai N.

H = h + n

Nilai N di setiap tempat di bumi berbeda karena bentuk bumi yang tidak beraturan. Untuk mencari nilai N & tinggi orthometrik anda bisa menggunakan aplikasi disini

Selanjutnya masukkan nilai koordinat geodetik dan altitude atau ketinggian pada GPS, kemudian klik tulisan submit.

Contoh :
Instructions
Enter latitude and longitude (in either Decimal Degrees or Degrees Minutes Seconds), and GPS height (ellipsoidal height) and then submit.

NOTE: For multiple point entry, use comma-delimited lists in the entry boxes, but make sure that each entry box used has the same number of comma-delimited entry values.
Nilai input merupakan koordinat puncak trianggulasi Puncak Besar Malabar. Ketinggian tersebut diukur menggunakan GPS GARMIN MONTANA 680 adalah 2.342 meter.

Untuk Lintang Selatan di depannya beri tanda minus (-), untuk Lintang Utara tidak ada tanda. Setelah input data pada aplikasi tersebut, berikut adalah hasil yang di peroleh :
Puncak Besar Gunung Malabar
Your Input Coordinates and GPS Height :
Latitude: 7.15138888888889° S = 7° 9' 5" S
Longitude: 107.625° E = 107° 37' 30" E
GPS ellipsoidal height: 2342 (meters)
Geoid height: 22.388 (meters)
Orthometric height (height above EGM96 geoid which approximates mean sea level): 2319.612 (meters)

(Note: orthometric height = GPS ellipsoidal height - geoid height) Ketinggian Gunung Malabar yang diperoleh adalah "2.319.612 m.dpl"

Ketinggian tersebut masih berbeda sedikit dengan ketinggian Puncak Besar Malabar 2.343 m.dpl (Peta AMS second edition 1944 - sheet 39/XL-A). Hal ini dipengaruhi oleh koreksi GPS navigasi yang memang memiliki kesalahan 5-30 meter, bahkan ada juga yang memiliki kesalahan lebih dari 50 meter.

Untuk itu sangat penting hasil dari altitude GPS dibandingkan kembali dengan peta topografi (peta AMS atau peta RBI) yang kita bawa sebagai acuan posisi titik altitude saat kegiatan olahraga alam bebas.

Catatan : Sebelum memulai perjalanan alam bebas, hendaknya lakukan kalibrasi altitude pada altimeter. Apabila tidak mengetahui altitude tempat tersebut, pilih opsi tidak mengetahui dan biarkan GPS yang menentukan nilai ketinggian sendiri.

Untuk memastikan altitude pada GPS, aktifkan GPS dan pastikan sinyal satelit telah terbaca baik. Kemudian diamkan selama beberapa menit agar GPS dapat membaca tekanan barometrik daerah tersebut. Kemudian lakukan opsi tidak mengetahui tersebut minimal 3x.

0 Comments:

Posting Komentar