Diagram tentang Penomoran Helai Peta umumnya terdapat pada bagian bawah lembar peta (INDEX TO ADJOINING SHEETS), sebagaimana contoh berikut, dimana Jakarta merupakan Meridian 0° Indonesia.
Penomoran Peta HIND 1090 dimulai dari bujur (longitude) paling barat dan lintang (latitude) paling utara dari batas wilayah Republik Indonesia, yaitu :
94°40'E dan 06°N.
Perlu diketahui Peta AMS edisi HIND 1090 ini pada setiap Lembar Bagian Derajat (LBD) terpetakan dalam skala 1:100.000 cm, dimana setiap satu derajat terbagi dalam 3 bagian LBD, yang masing-masing seluas 20’ x 20’.
Misalnya :
Diketahui sebuah pesawat komersial jatuh pada posisi 112°14’00"E.07°13’00"S
Ditanyakan : Berapa Nomor Lembar Peta?
Jawab :
Nomor LBD ke Timur (Angka Latin)
112°14'00’E - 94°40’E = 17°34’00"
= 17°34’00" x 3 (atau dibagi 20’)
= 51° + 102’
= 51° + 1°42'
= 52° + 42'
Jadi LBD Angka Latin Peta tersebut 53
Nomor LBD ke Selatan (Angka Romawi)
6°N - 7°13’00"S = 13°13’00"
= 13°13’00" x 3 (atau dibagi 20’)
= 39° + 39’
= 39°39'
Jadi LBD Angka Romawi Peta tersebut XL
Catatan :
52° + 42’ (kelebihan 42’)
39° + 39’ (kelebihan 39’)
Untuk kelebihan tersebut baik longitude (angka latin), dan latitude (angka Romawi), akan masuk pada nomor peta selanjutnya.
52°42’ tertulis 53 (longitude)
39°39 tertulis XL (latitude)
Maka Nomor Peta AMS edisi HIND yang digunakan untuk posisi jatuhnya pesawat adalah NLP adalah 53/XL.
Pada skala 1 : 50.0000 cm, atau 10’ x 10’, yang berada pada bagian dari NLP 53/XL (skala 1 : 100.000 cm), atau 20’ x 20’, terbagi menjadi 4 bagian peta, atau tertulis 53/XL - (A, B, C, D)
0 Comments:
Posting Komentar