Carstensz Pyramid, atau juga dikenal sebagai Puncak Jaya adalah salah satu dari 'Seven Summits' yang terletak di pulau Papua, Indonesia. Carstensz merupakan satu-satunya dari Tujuh Puncak Benua yang harus dicapai dengan climbing.
Tidak terlalu banyak pendaki yang mendaki Carstensz, karena sejarah ketidakstabilan politik di daerah tersebut, sulitnya perijinan, serta lokasinya yang juga berada sangat jauh di tengah hutan.
Kondisi medan juga sangat beragam dan menantang. Jika tidak mendapat akses melalui rute PT.Freeport Indonesia, maka bersiaplah untuk melakukan perjalanan di tengah belantara Jayawijaya sebelum mencapai base camp induk.
Sebenarnya Carstensz dapat di daki sepanjang tahun dan merupakan salah satu ekspedisi paling sulit dari Tujuh Puncak Benua, meskipun secara altitude paling rendah di antara Seven Summits lainnya.
![]() |
Carstensz Pyramid 4.884 m.dpl (photo : adventureconsultants) |
Administrasi Perijinan
Diperlukan izin khusus dari kementerian, TNI, Polisi, dan sebagainya. Dimana izin sendiri sangat sulit didapat. Membutuhkan birokasi waktu berbulan atau bahkan tahunan. Jalan terbaik adalah bekerja sama biro perjalanan resmi.
Sempat seluruh area ditutup tanpa peringatan dan semua izin akan batal jika terjadi sesuatu. Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), terkadang melakukan penyerangan terhadap Warga Negara Indonesia atau WNA untuk menarik perhatian Internasional.
Bila terjadi gangguan keamanan di wilayah tersebut, maka ini menjadi alasan yang cukup bagi Tentara Indonesia untuk menyegel daerah itu dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Satu-satunya akses untuk mendaki Carstensz adalah dengan helikopter. Tetapi ini juga membutuhkan izin khusus.
Akses Puncak Jaya (Carstensz Pyramid)
Pendakian normal membutuhkan enam hari perjalanan, atau sekitar melalui hutan, baik jalur Ilaga atau jalur Sugapa yang hanya membutuhkan estimasi waktu sekitar dua minggu pulang pergi, dan hanya dapat di capai dengan pesawat ringan dari kota Nabire.
Sedang jalur milik PT Freeport Indonesia, aksesnya sangat sulit. Sejumlah birokasi pengurusan perijinan harus dilalui tanpa kepastian. Hanya mereka yang beruntung saja dapat melalui jalur ini.
Peta Menuju Papua
Kebanyakan pendaki memilih untuk terbang melalui Jakarta atau Denpasar, Bali. Rute penerbangan ke Timika atau Nabire di Papua Barat umumnya adalah dengan Lion Air atau Batik Air, dan biasanya transit di beberapa bandara lain. Dibutuhkan perjalanan penerbangan hampir sehari penuh untuk sampai ke Papua dari Jakarta.
![]() |
Dari Jakarta atau Denpasar, Bali untuk kedatangan internasional dan lanjutke bandara Nabire |
![]() |
Dari Nabire - atau Timika -menuju bandara Sugapa yang merupakan titik awal perjalanan enam hari (70 km). Titik awal helikopter dari Timika |
Helikopter
Start point heli dari kota Enarotali atau kota Timika. Kemudian turun di Yellow Valley. Dari Yellow Valley baru mulai pendakian berjalan kaki. Ada juga beberapa kota kecil di dekat Base Camp Yellow Valley yang menerima start pendakian dengan heli yakni Ilaga, Bilogai, Beoga, Tsinga and Pinapa.
Trekking
Turun di Timika atau Nabire, Papua menuju Desa Sugapa atau Ilaga 2.300 m.dpl. Untuk menuju desa tersebut harus menggunakan pesawat perintis. Kemudian perjalanan awal harus menyewa porter perhari dengan biaya yang ditentukan.
Start poin melalui Ilaga atau Sugapa di Kabupaten Puncak Jaya. Trekking melewati berbagai variasi medan, mulai hutan, sungai, savanah. Selanjutnya akan melewati Danau Larson, kemudian menuju Danau Biru.
- Danau Biru 3.900 m.dpl
- Lembah Danau-Danau (4200 mdpl)
- Yellow Valley 4.300 m.dpl
- Summit Climb 4.884 m.dpl
Setelah dari Danau Biru, adalah menuju Base Camp induk di Danau-Danau (Danau Valley). Umumnya disini melakukan aklimatisasti atau penyesuaian suhu tubuh dengan suhu lingkungan. Proses aklimatisasti bisa sampai 1-2 hari tetap stay di camp.
![]() |
Jalur pemanjatan |
Selanjutnya menuju ke Danau Kuning (Yellow Valley) kemudian lanjut summit climb. Teknik yang digunakan adalah Climbing Technique. Harus mempersiapkan peralatan climbing dan pendakian es seperti paku es (crampon) yang dipasang di sepatu gunung, kampak es (ice axe), tongkat es (Sky pol), karmantel, carabiner, harness dan sebagainya.
Perjalanan akan melewati tebing es setinggi 40 meter. Kemudian padang es gletser , lalu dilanjutkan berjalan menggunakan teknik moving together atau berjalan beriringan.
Setelah itu harus menyeberangi jurang setinggi 100 meter dengan cara menggantungkan diri dan merambat menggunakan tali di udara. Setelah itu barulah akan sampai di Puncak Carstensz Pyramid.
Diolah dari berbagai sumber.
0 Comments:
Posting Komentar