Cara Sederhana Belajar Membaca Peta Topografi

Peta dan kompas merupakan bagian tak terpisahkan dari ekspedisi. Seorang pendaki atau pengiat olahraga alam bebas wajib belajar membaca peta topografi.

Sebuah peta topografi akan menjelaskan detail medan yang akan di jelajahi. Diantaranya adalah mencakup tentang konsep garis kontur memvisualisasikan medan, penggunaan skala peta, serta detail peta lainnya. Praktekkan keterampilan tersebut sampai menguasainya.

Bagaimana Garis Kontur Menggambarkan Dataran (How Contour Lines Describe Terrain)

Pengetahuan peta adalah cara sederhana untuk sebuah perencanaan perjalanan, tetapi tidak untuk navigasi pada medan sesungguhnya. Peta topografi membuat seorang penggiat alam bebas melangkah lebih jauh, memberi kemampuan untuk dapat memvisualisasikan medan sebenarnya. Fitur tersebut tentunya adalah merupakan sebuah garis kontur.

Garis kontur akan menunjukkan kecuraman medan, menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama. Di mana garis kontur tidak pernah bersinggungan. Apabila medan curam, elevasi akan berubah dalam jarak pendek, dan apabila garis kontur terpisah, elevasi akan berubah perlahan, serta menunjukkan kemiringan yang landai.
Garis kontur juga menunjukkan bentuk medan. Secara kasar lingkaran konsentris mungkin menunjukkan puncak, dan area di antara puncak. Mempelajari peta topografi area yang dikenal adalah cara awal terbaik untuk mempelajari cara mencocokkan fitur dataran dengan garis kontur pada peta.
Garis kontur indeks : Setiap garis kontur kelima adalah garis “indeks” yang lebih tebal. Pada suatu titik di sepanjang garis tersebut, ketinggian tercantum.

Setiap sesekali, lingkaran menunjukkan depresi daripada puncak. Lingkaran dengan tanda centang di dalamnya menunjukkan depresi, bukan puncak. Navigator juga harus jeli dalam melihat peningkatan penurunan saat mendekati depresi.

Skala peta memberi tahu rincian peta. Skala 1: 25.000 cm, misalnya.
Berarti satu centi sama dengan 250 meter di lapangan. Skala yang lebih besar, seperti 1 : 100.000 cm, berarti cakupan area peta lebih luas, tetapi detail legenda lebih sedikit.

Pada peta topografi juga terdapat skala lain yang berguna untuk membantu memvisualisasikan jarak pada medan sebenarnya. Navigator dapat menggunakan ini untuk mendapatkan perkiraan kasar tentang jarak tujuan pada peta.

Detail Peta Lainnya
Perhatikan dengan seksama legenda peta. Disana banyak terdapat petunjuk pembacaan peta dan data navigasi. Mulailah dengan mempelajari arti setiap baris, simbol, dan warna. Secara umum, hijau menunjukkan vegetasi yang lebih padat, sementara area yang terang atau tidak berwarna menunjukkan medan terbuka. Dan seperti sungai dan danau ditampilkan dengan warna biru.
Legenda umumnya juga mencantumkan data penting seperti skala peta, interval kontur dan indeks-garis, sistem grid (digunakan untuk navigasi) dan deklinasi magnetik (diperlukan untuk mengatur penggunaan kompas).
Praktikkan membaca dari peta area yang sudah dikenal. Visualisasikan bagaimana medan pada medan dengan garis kontur pada peta. Pilih obyek seperti puncak dan pelana.

Identifikasi obyek yang lebih halus seperti tebing, yang umumnya memiliki garis kontur dikelompokkan bersama-sama, dan garis batas yang menghubungkan puncak, umumnya memiliki garis kontur yang menurun pada setiap sisi.

Lembah adalah daerah dataran rendah antara garis batas. Beberapa diantaranya memiliki anak sungai yang membentang pada bagian bawah, meskipun hal tersebut bukan menjadi suatu persyaratan mutlak untuk suatu gambaran lembah.

Usahakan untuk selalu mengasah kemampuan membaca peta pada setiap perjalanan. Orientasikan dengan benar, dan periksa secara detail gambaran medan sesaat akan menjelajah lapangan. Navigator yang terlatih akan lebih jarang tersesat.

0 Comments:

Posting Komentar