Dalam aktivitas kegiatan olahraga alam bebas, acapkali seorang pendaki kehilangan orientasi arah tujuan. Biasanya ini akibat dari :
Memang saat membaca peta topografi, keadaan dilapangan seringkali tidak sesuai dengan peta. Misal pada peta tidak tergambar perkampungan, faktanya sekarang ada, atau jalan setapak tidak tergambar pada peta, namun faktanya sekarang ada jalan setapak, dan lain sebagainya.
- Berjalan pada malam hari
- Belum paham penggunaan peta dan kompas
- Tidak mengetahui lokasi titik awal pada peta
- Menentukan arah tindakan tanpa perhitungan
- Medan tidak sesuai peta
Ilustrasi membaca peta topografi - dokumen pribadi |
Hal tersebut sering terjadi bila menggunakan Peta AMS yang umumnya diterbitkan tahun 1940-an. Tapi untuk letak punggungan, lembah, puncak gunung dan obyek medan lainnya kemungkinan besar masih tetap sama.
Namun bagaimana bila sudah terlanjur kehilangan orientasi arah tujuan? Apa yang harus dilakukan?
Kuncinya adalah STOP
Hal utama yang perlu diperhatikan :
- S : Stop / berhenti
- T : Thinking / berfikir
- O : Observation / pengamatan
- P : Planning / perencanaan
Note : Usahakan selalu memilih punggungan sebagai alternatif utama rute lintasan!!
- Bersikap tenang / jangan panik
- Buka peta dan lihat kompas, coba ingat kembali detail perjalanan dari awal, misalnya sudah melewati beberapa bukit, memotong lembah, sungai atau tetap dipunggungan.
- Buat estimasi perhitungan jarak pada peta.
- Kenali obyek medan sekeliling dan cari obyek tersebut pada peta.
- Cari tempat yang terbuka dan lakukan orientasi medan.
- Pada peta pilih punggungan yang tidak terputus untuk di lintasi
- Hindari pergerakan saat gelap atau malam hari karena peta tidak dapat digunakan
0 Comments:
Posting Komentar