Gunung Latimojong 3.478 M.DPL - Menggapai Atap Pulau Sulawesi (Celebes)

Gunung Latimojong menjadi titik tertinggi sekaligus atap dari Pulau Sulawesi (Celebes). Secara administratif berada di 4 wilayah, yaitu Kabupaten Enrenkang, Tana Toraja, Sidenreng Rapang, dan Luwu (Provinsi Sulawesi Selatan), dengan titik tertingginya Puncak Rante Mario 3.478 M.dpl.
Gunung Latimojong 3.478 M.dpl - Atap Pulau Sulawesi
Akses Transportasi
Untuk mencapai Kota Makassar dapat menggunakan sarana pesawat udara atau kapal laut.
Bandara Sultan Hasanudin Makassar
Pelabuhan Makassar
Terminal bus Biringkanaya (Terminal Daya) - Makassar
Setibanya di Bandara Sultan Hasanudin atau Pelabuhan Makassar, dilanjutkan menuju terminal bus Biringkanaya (terminal Daya) dengan menggunakan taksi atau ojek.

Kemudian cari bus jurusan Enrekang - Tana Toraja, yang berjarak sekitar 257 km, dan turun di Kota Kecamatan Baraka dengan waktu tempuh normal lebih dari 7 jam perjalanan.
Map dari Kota Makassar - Kota Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang
Kota Kecamatan Baraka menuju Ds.Karangan
Jalan pegunungan menuju Ds.Karangan
Untuk menambah kebutuhan logistik pendakian dan kebutuhan lainnya sebaiknya membeli di Kota Kecamatan Baraka. Perjalanan menuju Ds.Karangan melalui medan off road dan dapat di tempuh dengan kendaraan Jeep 4WD atau ojeg. Waktu tempuh umumnya sekitar 3 jam.
Pintu masuk kawasan Ds.Karangan
Peta Jalur Gunung Latimojong GPS Garmin
Itenerary Latimojong Summit
Ds.Karangan berada di lembah dengan altitude sekitar 1.495 m.dpl. Bangunan penduduk bercorak rumah panggung khas adat Enrekang. Semua administrasi perijinan pendakian di rumah kediaman Kepala Dusun yang sekaligus dijadikan basecamp.
Pos 1 - Buntu Kaciling 1.774 m.dpl
Ds.Karangan - Pos 1 Buntu Kaciling
(Estimasi 1 jam 30 menit)
Melintasi jalur setapak perkebunan kopi dan ladang penduduk. Terdapat beberapa percabangan lintasan serta menyeberangi beberapa sungai kecil. Pos 1 Buntu Kaciling relatif sempit dan sekaligus batas sebelum memasuki kawasan hutan. Disini tidak terdapat mata air.
Pos 2 - Gua Sarung Pa'pak 1.895 m.dpl
Pos 1 Buntu Kaciling - Pos 2 Gua Sarung Pa'pak
(Estimasi 1 jam 30 menit)
Perjalanan mulai memasuki kawasan hutan. Menanjak tipis dan melipir jurang, sebelum kontur kembali melandai. Sebelum tiba di Pos 2 Gua Sarung Pa'pak, terlebih dahulu menyeberangi sungai kecil. Lokasi camp berada di bawah batu besar menyerupai gua.
Pos 3 Lantang Nase 2.052 m.dpl
Pos 2 Gua Sarung Pa'pak - Pos 3 Lantang Nase
(Estimasi 1 jam)
Pendakian selanjutnya melewati tanjakan curam. Walau Pos 3 Lantang Nase tidak terlalu, namun bisa bikin kaki lemes. Pada beberapa titik disediakan tali atau rotan sebagai pegangan untuk naik.
Pos 4 Buntu Lebu 2.278 m.dpl
Pos 3 Lantang Nase - Pos 4 Buntu Lebu
(Estimasi 1 jam)
Medan sedikit menanjak tidak seperti sebelumnya. Setapak cukup sempit dan beberapa diantaranya melintasi batang pohon tumbang. Hutan rapat dan lembab akan lebih mendominasi perjalanan menuju Pos 4 Buntu Lebu.
Pos 5 Soloh Tamah 2.605 m.dpl
Pos 4 Buntu Lebu - Pos 5 Soloh Tamah
(Estimasi 2 jam)
Medan selanjutnya tidak jauh berbeda dengan jalur dari Pos 3 ke Pos 4. Bedanya jalur track sedikit lebih panjang dan hutan lumut masih mendominasi kawasan sekitar. Tidak jauh dari Pos 5 Soloh Tamah terdapat sungai kecil. Lokasi camp ini sangat ideal untuk summit attack.
Pos 6 Buntu Latimojong 2.879 m.dpl
Pos 5 Soloh Tamah - Pos 6 Buntu Latimojong
(Estimasi 1 jam)
Jalur trekking menuju Pos 6 Buntu Latimojong hampir mirip dengan Pos 2 menuju Pos 3, terus menanjak dengan sudut kemiringan antara 45 - 60 derajat. Dominasi hutan lumut dapat terlihat.
Pos 7 Kolong Buntu 3.201 m.dpl
Pos 6 Buntu Latimojong - Pos 7 Kolong Buntu
(Estimasi 1 jam 30 menit - 2 jam)
Trekking terus menanjak curam. Hutan lumut masih menghiasi sekitar. Beberapa batang pohon mulai ditutupi oleh lumut yang bentuknya menyerupai sarang lebah. Mendekati Pos 7 Kolong Buntu, kanopi mulai terbuka. Sumber dekat dengan lokasi camp.
Triangulasi Puncak Rante Mario 3.478 M.dpl.
Pos 7 Kolong Buntu - Rante Mario
(Estimasi 1 jam)
Trek menanjak sedikit sampai di telaga kering yang sepintas mirip lapangan. Pada area ini akan ditemui beberapa batuan yang disusun hasil karya para pendaki. Secara umum trek cukup landai dan terbuka. Puncak Rante Mario ditandai dengan adanya pal trianggulasi.

Mengenang pendakian waktu itu
Editor : Ludfi Arief Budiman

0 Comments:

Posting Komentar