Sebutan Pulau Dewata bagi Bali memang pantas. Pulau seluas 5.636,8 km2 dengan 8 kabupaten ini namanya sangat familiar dengan dunia pariwisata. Masyarakatnya memeluk agama Hindu dan masih sangat memegang teguh tradisi budaya mereka.
Gunung Agung 3.142 meter. yang terletak di wilayah kabupaten Karangasem merupakan titik tertinggi di Bali. Terdapat dua akses pendakian yaitu, jalur Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten dan Pura Pasar Agung, Desa Selat, Kecamatan Setiabudi.
Umumnya untuk mencapai summit, pendaki memilih naik melalui Pura Besakih. Jalur ini akan melewati Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma dan Kori Agung. Dimana tempat tersebut sangat di sakralkan oleh umat Hindu Bali.
 |
Informasi peta jalur pendakian Gunung Agung rute Pura Besakih |
Kori Agung merupakan gerbang menuju puncak. Setelah itu akan menemui puncak satu 2.800 m.dpl, puncak dua 3.140 m.dpl dan summit 3.142 m.dpl.
Bila melalui jalur Pura Pasar Agung, hanya sampai ketinggian 2.800 m.dpl. Untuk mencapai puncak utama agak sulit, harus menyeberang melalui dinding terjal. Namun bagi yang sudah terbiasa, hal tersebut tidak menjadi masalah.
Titik awal pendakian via jalur Pura Besakih sekitar 1.250 m.dpl. Sementara untuk jalur Pura Pasar Agung berada di ketinggian 1.750 m.dpl. Trek Besakih bebatuannya pendek, tetapi jalur pendakian panjang. Untuk trek Pura Pasar Agung sendiri adalah kebalikannya. Bebatuannya panjang, sedang jalur pendakiannya pendek.
Terdapat 5 peraturan sebelum trekking ke Gunung Agung :
Pertama : Dilarang Mendaki Saat Dalam Masa Berkabung
Dilarang mendaki jika masih dalam masa berkabung karena ada kerabat, saudara atau anggota keluarganya yang baru saja meninggal. Ada ketetapan yang berlaku dalam masa berkabung seseorang, yaitu jika yang meninggal adalah anaknya dan terjadi secara wajar maka seseorang baru boleh melakukan pendakian selang 21 hari sejak pemakaman anaknya. Namun jika anaknya meninggal secara tidak wajar maka seseorang diharuskan untuk menunggu lebih lama yaitu setelah 42 hari setelah pemakaman anaknya. Lain halnya jika yang meninggal adalah orang tua atau sanak saudaranya, dikenakan masa berkabung selama 11 hari saja.
Kedua : Dilarang Mendaki Saat Menstruasi
Hampir setiap lokasi tempat yang dikeramatkan atau disakralkan di Bali pasti dilarang dimasuki oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi atau haid termasuk dengan kawasan gunung Agung. Alasannya adalah karena selain sedang lagi dalam keadaan kotor, wanita haid juga cenderung lebih sulit untuk mengontrol emosi, serta kondisi ketahanan fisiknya juga sedang dalam keadaan menurun. Faktor kebersihan juga menjadi salah satu alasan mengapa wanita haid dilarang melakukan pendakian, karena dilokasi tidak ada penunjang yang dapat digunakan untuk membersihkan diri saat lagi haid.
Ketiga : Dilarang Membawa Daging sapi
Aturan khusus lainnya dalam masalah bekal yang akan dibawanya dalam pendakian ke gunung Agung. Dilarang membawa makanan berbahan daging sapi, dan juga dianjurkan untuk selalu membawa makanan dengan jumlah yang genap.
Ke-empat : Dilarang Mengambil Air
Sembarangan
Meskipun di sepanjang jalur pendakiannya terdapat banyak mata air, ternyata tidak boleh mengambil secara sembarangan. Salah satu alasannya adalah karena mata air yang ada di gunung Agung adalah merupakan mata air suci. Ketentuan yang harus di taati adalah diwajibkan untuk melakukan ritual sembahyang terlebih dahulu untuk para pendaki yang beragama Hindu. Sedangkan untuk yang non Hindu, maka prosesi sembahyang bisa diwakilkan oleh para tour guide yang mendampingi saat pendakian berlangsung.
Kelima : Dilarang Memakai Pakaian Warna Merah Dan Hijau
Aturan untuk ditaati lainnya adalah mengenai aturan berbusana atau pakaian yang berwarna merah dan hijau. Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab dari larangan memakai pakaian berwarna merah dan hijau, aturan tersebut jangan pernah di langgar jika ingin selamat dalam masa pendakian.
"Umumnya pendaki
melewati jalur pendakian Pura Besakih yang bisa sampai puncak 3.142
meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Komang Kayun saat dihubungi
KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Bila melewati jalur pendakian Pura Besakih, pendaki akan bertemu dengan
Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma, dan Kori Agung. Adapun ketiga
tempat itu disakralkan bagi umat Hindu Bali.
"Kori Agung itu pintu menuju puncak. Setelah itu ada puncak 1 dengan
ketinggian 2.800 mdpl, ada puncak dua 3.140 mdpl, puncak ketiga itu
3.142 mdpl. Dari puncak itulah daya tarik melihat
pemandangan-pemandangan," tambahnya.
Kemudian, jalur pendakian Pura Pasar Agung nantinya hanya sampai di
pinggir kawah. Komang Kayun mengatakan jalur Pura Pasar Agung hanya
sampai di ketinggian 2.800 mdpl.
"Itu kalau mau sampai puncak ketiga, sangat sekali jalannya untuk
menyeberang karena terjal. Kecuali pendaki yang sering mendaki mungkin
bisa lewat," ujar Komang Kayun.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Mengenal Dua Jalur Pendakian Gunung Agung di Bali",
https://travel.kompas.com/read/2017/09/26/175747627/mengenal-dua-jalur-pendakian-gunung-agung-di-bali.
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
"Umumnya pendaki
melewati jalur pendakian Pura Besakih yang bisa sampai puncak 3.142
meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Komang Kayun saat dihubungi
KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Bila melewati jalur pendakian Pura Besakih, pendaki akan bertemu dengan
Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma, dan Kori Agung. Adapun ketiga
tempat itu disakralkan bagi umat Hindu Bali.
"Kori Agung itu pintu menuju puncak. Setelah itu ada puncak 1 dengan
ketinggian 2.800 mdpl, ada puncak dua 3.140 mdpl, puncak ketiga itu
3.142 mdpl. Dari puncak itulah daya tarik melihat
pemandangan-pemandangan," tambahnya.
Kemudian, jalur pendakian Pura Pasar Agung nantinya hanya sampai di
pinggir kawah. Komang Kayun mengatakan jalur Pura Pasar Agung hanya
sampai di ketinggian 2.800 mdpl.
"Itu kalau mau sampai puncak ketiga, sangat sekali jalannya untuk
menyeberang karena terjal. Kecuali pendaki yang sering mendaki mungkin
bisa lewat," ujar Komang Kayun.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Mengenal Dua Jalur Pendakian Gunung Agung di Bali",
https://travel.kompas.com/read/2017/09/26/175747627/mengenal-dua-jalur-pendakian-gunung-agung-di-bali.
Penulis : Wahyu Adityo Pr
"Umumnya pendaki
melewati jalur pendakian Pura Besakih yang bisa sampai puncak 3.142
meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Komang Kayun saat dihubungi
KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Bila melewati jalur pendakian Pura Besakih, pendaki akan bertemu dengan
Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma, dan Kori Agung. Adapun ketiga
tempat itu disakralkan bagi umat Hindu Bali.
"Kori Agung itu pintu menuju puncak. Setelah itu ada puncak 1 dengan
ketinggian 2.800 mdpl, ada puncak dua 3.140 mdpl, puncak ketiga itu
3.142 mdpl. Dari puncak itulah daya tarik melihat
pemandangan-pemandangan," tambahnya.
Kemudian, jalur pendakian Pura Pasar Agung nantinya hanya sampai di
pinggir kawah. Komang Kayun mengatakan jalur Pura Pasar Agung hanya
sampai di ketinggian 2.800 mdpl.
"Itu kalau mau sampai puncak ketiga, sangat sekali jalannya untuk
menyeberang karena terjal. Kecuali pendaki yang sering mendaki mungkin
bisa lewat," ujar Komang Kayun.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Mengenal Dua Jalur Pendakian Gunung Agung di Bali",
https://travel.kompas.com/read/2017/09/26/175747627/mengenal-dua-jalur-pendakian-gunung-agung-di-bali.
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Umumnya
"Umumnya pendaki
melewati jalur pendakian Pura Besakih yang bisa sampai puncak 3.142
meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Komang Kayun saat dihubungi
KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Bila melewati jalur pendakian Pura Besakih, pendaki akan bertemu dengan
Pura Pesimpangan, Tirta Giri Kusuma, dan Kori Agung. Adapun ketiga
tempat itu disakralkan bagi umat Hindu Bali.
"Kori Agung itu pintu menuju puncak. Setelah itu ada puncak 1 dengan
ketinggian 2.800 mdpl, ada puncak dua 3.140 mdpl, puncak ketiga itu
3.142 mdpl. Dari puncak itulah daya tarik melihat
pemandangan-pemandangan," tambahnya.
Kemudian, jalur pendakian Pura Pasar Agung nantinya hanya sampai di
pinggir kawah. Komang Kayun mengatakan jalur Pura Pasar Agung hanya
sampai di ketinggian 2.800 mdpl.
"Itu kalau mau sampai puncak ketiga, sangat sekali jalannya untuk
menyeberang karena terjal. Kecuali pendaki yang sering mendaki mungkin
bisa lewat," ujar Komang Kayun.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Mengenal Dua Jalur Pendakian Gunung Agung di Bali",
https://travel.kompas.com/read/2017/09/26/175747627/mengenal-dua-jalur-pendakian-gunung-agung-di-bali.
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo