George Mallory "Because it's there" - Dalam Pelukan Abadi Chomolungma


Andrew Irvin & George Mallory
Selama ini, dunia mengetahui Sir Edmund Hillary sebagai pendaki pertama Mount Everest.

Namun bagi sebagian orang, yang pertama mencapai Mount Everest adalah pendaki Inggris, George Mallory. Dia hampir mencapai puncak tertinggi dunia tersebut 30 tahun sebelum Edmund Hillary melakukannya.

George Mallory bertekad untuk menjadi orang pertama yang mencapai puncak Everest pada pendakian tahun 1924, atau ketiga kalinya dia naik kesana.
Tentunya dengan perlengkapan yang sangat sederhana sesuai tahunnya. Saat itu, dia bersama rekannya Andrew Irvin. Dikisahkan saat berada pada jarak beberapa ratus meter sebelum puncak, George Mallory diserang badai dan awan kelam. Sejak itu jasadnya tidak pernah ditemukan.

Misteri soal Mallory mulai terkuak pada 1999 saat team ekspedisi yang dipimpin pendaki Conrad Anker menemukan jasad Mallory dalam keadaan membeku di area zona kematian.

Jenasah George Mallory ditemukan diketinggian 8.320 meter, disekitar wilayah kamp VI, yang didirikan oleh tim ekspedisi Cina tahun 1975
Foto Jasad George Mallory di Everest
"Kami berlima mencapai kamp VI tanggal 2 Mei sekitar pukul 10.00. Kami langsung menyebar untuk meyelidiki lokasi sekitar camp. Setelah 15 menit mencoba mendaki, saya berhenti sejenak karena pandangan tetumbuk pada sebuah tenda tua yang sudah rubuh. Sambil melihat-lihat tenda itu, saya menyaksikan suatu benda putih berkilau-kilau disebelah Barat", tutur Anker, seperti dikutip The Mountainzone.

"Benda itu lebih putih daripada salju. Dan setelah mengamati beberapa menit, saya yakin kalau itu adalah jasad dari masa lalu. Saya mengontak rekan-rekan agar datang memeriksanya lebih teliti", lanjut Angker.

"Jasad itu ternyata adalah Mallory, Benar, saya sama sekali tidak membual. Wajahnya tampak sangat tenang. Sebab itu saya sama sekali tidak ingin mengganggu ketenangan abadi Mallory", tambahnya lagi.

Di sekitarnya terdapat peralatan lain seperti vest pocket camera (Kodak), altimeter, jam tangan, pisau, tali panjat, botol oxygen dan kacamata salju. Namun sayang, Conrad Anker tidak menemukan foto istri Mallory, Ruth. Foto itu sengaja dibawa Mallory dan berjanji akan meletakkannya jika sampai di puncak.

Bukti kuat lainnya adalah kapak es milik Andrew Irvine yang ditemukan tahun 1933 serta beberapa kertas memo untuk Captain Noel Odell, salah seorang rekan satu teamnya yang terakhir melihat Mallory.

Para peneliti yakin bahwa George Mallory telah menaruh foto istrinya Ruth setelah mencapai puncak seperti yang dituturkan sebelumnya kepada Odell, namun posisi ditemukannya George Mallory tetap dirahasiakan.

Kenapa penemuan jasad Mallory menjadi begitu penting? Sebab jika barang-barang lain seperti kamera ditemukan, maka akan bisa dibuktikan siapakah yang pertama kali berhasil mencapai atap dunia.

Sir Edmund Hillary-Tenzing Norgay (1953)
atau
George Mallory-Andrew Irvine (1924).

Team ekspedisi terdiri, Anker, Hahn, Tap Richards, Jane Norton, dan Andy Plotz, memang tidak berhasil mengungkap secara utuh misteri pendakian Mallory-Irvine. Jasad Andrew Irvine belum ditemukan, hasil akhir ekspedisi tahun 1924 lalu itu masih tetap berselimut kabut misteri pekat.
"Because it’s there"

Itulah jawaban retrorik-nya tentang alasannya menggilai gunung, dan George Mallory pun akan tetap disana, dalam pelukan abadi Chomolungma, ibunda dewi bumi, sebutan orang Nepal sebagai bentuk penghormatan kepada Everest.

Diolah dari berbagai sumber

0 Comments:

Posting Komentar