Memprediksi Cuaca Dengan Mengamati Bentuk Awan

Dalam aktivitas mountaineering, kondisi cuaca sangat penting untuk diperhatikan. Di pegunungan, cuaca dapat berubah-ubah dengan sangat cepat tanpa dapat disadari tanda-tandanya.
Barometer digital pada jam casio protrek
Seorang navigator berpengalaman umumnya memiliki barometer untuk membantu membaca variasi tekanan udara. Jika tekanan udara dalam kondisi rendah biasanya akan terjadi badai atau hujan, sedangkan saat tekanan udara tinggi, kondisi wilayah tersebut dalam keadaan kering, tenang ataupun dingin.
Ketinggian, tipe dan jenis awan
Namun sebenarnya alam telah memberikan tanda tentang kondisi cuaca. Salah satunya adalah dengan mengamati bentuk awan.

Awan menjadi salah satu indikator paling baik untuk memprediksi cuaca. Tentunya harus mengetahui berbagai jenis awan yang ada. Berikut beberapa jenis awan yang perlu diketahui untuk dapat memprediksikan cuaca.
Awan Stratus
Awan Stratus
Merupakan jenis awan rendah. Berlapis-lapis tipis, mirip seperti lembaran dan berwarna abu-abu. Dapat menimbulkan gerimis. Kadang bentuknya bisa ditembus sinar matahari dan kadang tidak dapat ditembus. Tampak tebal serta kasar.

Jika menghiasi langit malam serta menutupi keindahan langit di pagi hari, biasanya beranjak siang mereka akan menghilang dan menghasilkan cuaca yang baik.
Awan Strato cumulus
Awan Strato Cumulus
merupakan awan rendah dan berbentuk seperti perca-perca atau lembaran. Warna awan ini adalah abu- abu namun terkadang putih atau tampak keputih-putihan.
Kadang terlihat berkumpul kadang terpisah. Biasanya hanya menghasilkan hujan ringan saja dan umumnya menjelang senja akan menghilang.
Awan Nimbostratus
Awan Nimbostratus
termasuk dalam awan rendah. Warna lapisannya gelap atau abu-abu. Awan ini bisa menjadi pertanda turunnya hujan. Bentuk awan ini abstrak.
Sinar matahari sangat sulit menembus karena ketebalannya. Awan ini bertanda hujan sedang terjadi. Jenisnya ada Nimbo stratus Virga, Nimbo stratus Praecipitatio, dan Nimbo stratus Pannus.
Awan Cumulus
Awan Cumulus
Awan Cumulus termasuk dalam jajaran awan perkembangan vertikal. Bentuknya berupa gumpalan-gumpalan putih yang serupa kapas. Jika awan cumulus terbentuk secara terpisah-pisa dengan ukuran yang relatif kecil, itu menandakan cuaca baik.
Namun jika gumpalannya besar dan warnanya agak gelap, bisa mendatangkan hujan yang sangat lebat. Awan Cumulus dibagi menjadi tiga jenis diantaranya yaitu Cumulus Congestus, Cumulus Humilis, dan Cumulus Mediocris.
Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus
Awan ini masuk kategori awan perkembangan vertikal. Jenis awan ini berkali-kali menjadi penyebab kecelakaan pesawat. Awan Cumulonimbus mampu menciptakan petir dan badai di dalamnya. Umumnya berbentuk menggumpal dan berwarna gelap.
Jika awan jenis ini muncul, kemungkinan besar akan bisa berpotensi pertanda hujan badai disertai angin kencang dan petir.
Awan Altocumulus
Awan Altocumulus
Awan Altocumulus berbentuk kecil-kecil tapi berjumlah banyak, serta saling bergerombol dengan jarak yang cukup dekat. Jenis awan Altocumulus merupakan awan menengah.
Kadang awan ini bisa terlihat seperti bola atau bahkan menggembung. Warnanya bisa jadi putih pucat atau ada sedikit abu-abu. Awan ini kebanyakan terdiri dari butiran es. Umumnya menandakan cuaca sangat cerah dan biasanya hadir setelah setelah badai.

Awan altocumulus ini mempunyai beragam jenis, diantaranya ada Alto cumulus translucidus, Alto cumulus opacus, Alto cumulus cumuloginitus, Alto cumulus castellatus, Alto cumulus lenticularis, Alto cumulus pilus, dan Alto cumulus Percipitans. Perbedaan jenis ini didasarkan pada bentuk, posisi, dan fungsi dari awan tersebut.
Awan Altostratus
Awan Altostratus
Awan altostratus digolongkan dalam kategori awan menengah. Bentuknya lembaran, namun kadang terlihat seperti berserat. Awan ini sangat luas dan sifatnya menyebar, terlihat tebal dan berwarna putih abu-abu.
Jika awan jenis ini semakin tebal dan menghitam, bersiaplah karena itu pertanda akan terjadi hujan gerimis atau hujan ringan, hujan sedang, ataupun hujan salju.
Awan Cirrostratus
Awan Cirrostratus
Jenis awan cirrostratus tergolong dalam kategori awan tinggi. Berwarna putih merata, tipis, halus, dan bisa menutupi sebagian ataupun seluruh langit. Biasanya awan ini menutupi matahari dan menghasilkan lingkaran cahaya indah.
Awan ini juga bisa menimbulkan halo, yaitu fenomena alam di mana matahari dan bulan terlihat pada garis yang jelas. Fenomena halo ini terlihat seperti seolah-olah matahari ada banyak
Awan Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus ini termasuk pula dalam jajaran awan tinggi dan memiliki bentuk seperti ombak lautan atau seperti bulu domba. Bentuk awan ini tidak menyatu satu sama lain, melainkan terputus-putus.
Umumnya merupakan pertanda cuaca yang sangat cerah, dan biasanya akan menghilang ke langit biru yang cerah.Awan ini terdiri dari kristal es yang mempunyai bulatan-bulatan kecil.

Jenis jenis awan Cirrocumulus diantaranya ada Cirrocumulus Stratiformis, Cirrocumulus Lenticuralis, Cirrocumulus Castellanus, dan Cirrocumulus Floccus. Karakteristik dari awan Cirrocumulus ini yaitu tipis, bentuknya seperti perca yang berwarna putih, terputus-putus, mengandung banyak kristal es, terkadang terlihat berkumpul, kadang terpisah-pisah.

Awan Cirrus

Awan Cirrus
Awan Cirrus merupakan kelompok awan tinggi. Awan ini biasanya terlihat saat cuaca sedang sangat cerah.Bentuknya tipis seperti serabut-serabut halus dan masih bisa ditembus sinar matahari.
Awan Cirrus ini komposisinya dari kristal es. Ketika uap air yang naik ke atas membeku dan menjadi kristal es. Jenis jenis awan Cirrus ini masih dibagi menjadi berbagai macam klasifikasi.

Klasifikasi pertama dibagi menjadi empat, yaitu Cirrus Fibratus, Cirrus Uncinus, Cirrus Densus, dan Cirrus Nothus. Klasifikasi yang kedua dibagi menjadi tiga jenis. Didasarkan WMO spesies, yaitu ada Cirrus Spissatus, Cirrus Castellanus, dan Cirrus Floccus. Diklasifikasi lagi berdasarkan WMO Varietas, ada Cirrus Duplicatus, Cirrus Intortus, Cirrus Radiatus, dan Cirrus Aviaticus.
Editor by : Ludfi Arief Budiman

0 Comments:

Posting Komentar