Biografi "Jerzy Kukuczka"- 24 Maret 1948 - 24 Oktober 1989

Jerzy Kukuczka harus berjuang melawan segala rintangan untuk cintanya kepada pegunungan, dan dia membayar semua itu dengan hidupnya.
Memorial Jerzy Kurkuczka
Ruang peringatan Jerzy Kukuczka terletak di Istebna, dusun Wilcze, Polandia. Di sinilah Jerzy Kukuczka mengunjungi keluarganya, putra-putranya dan teman-temannya, di sinilah dia beristirahat di antara ekspedisinya, di sini dia mengerjakan buku-bukunya. Dia tahu daerah ini dengan hati, dia menghabiskan masa kecilnya di dalamnya.

Jerzy Kukuczka dilahirkan di Katowice, tetapi akarnya berasal dari Istebna. Setelah kematiannya yang tragis di dinding selatan Lhotse, banyak orang yang tertarik dengan karakternya dan bisa mengetahui sesuatu tentang dia.

Catatan 14 Eight-Thousanders Of The Death Zone (Himalaya & Karakoram)

Lhotse - 8.516 m (West Face - Normal Route)
Tanggal 4 Oktober 1979, dengan Andrzej Czok, Zygmunt Andrzej Heinrich dan Janusz Skorek. Ekspedisi High Mountain Club dari Gliwice, di pimpin Adam Bilczewski.

Everest - 8.848 m (South Pillar - New Route)
Tanggal 19 Mei 1980, dengan Andrzej Czok, pilar selatan. Ekspedisi Nasional Polandia di pimpin Andrzej Zawada.

Makalu - 8.485 m (North-West Ridge - New Route)
Tanggal 15 Oktober 1981, pendakian solo. Ekspedisi internasional dipimpin oleh Wojciech Kurtyka.

Broad Peak - 8.047 m (West Spur - Normal Rute)
Tanggal 30 Juli 1982 dengan Wojciech Kurtyka, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi berdua dipimpin oleh Wojciech Kurtyka.

Gasherbrum II - 8.035 m (South-East Spur - New Route)
Tanggal 1 Juli 1983, dengan Wojciech Kurtyka, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi berdua dipimpin oleh Wojciech Kurtyka.

Gasherbrum I - 8.080 m (South-West Face - New Route)
Tanggal 23 Juli 1983, dengan Wojciech Kurtyka, via dinding barat laut, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi berdua dipimpin oleh Wojciech Kurtyka.

Broad Peak - 8.047 m (Traverse of North, New Route)
Pendakian ke-dua, tanggal 1 Juli 1984 dengan Wojciech Kurtyka, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi berdua dipimpin oleh Wojciech Kurtyka.

Dhaulagiri - 8.167 m (North-East Spur - Normal Route)
Tanggal 21 Januari 1985, dengan Andrzej Czok, pendakian musim dingin tanpa oksigen tambahan. Ekspedisi High Mountain Club dari Gliwice di pimpin Adam Bilczewski.

Cho Oyu - 8.188 m (South-East Pillar - Second Winter Ascent)
Tanggal 15 Februari 1985, bersama dengan Zygmunt Andrzej Heinrich. Ekspedisi Polandia - Kanada di pimpin oleh Andrzej Zawada.

Nanga Parbat - 8.126 m (South-East Pillar - New Rote)
Tanggal 13 Juli 1985, dengan Carlos Carsolio, Zygmunt Andrzej Heinrich dan Sławomir Łobodziński. Ekspedisi High Mountain Club dari Krakow di pimpin Paweł Mularz.

Kanchenjunga - 8.586 m (South-West Face - New Route)
Tanggal 11 Januari 1986, dengan Krzysztof Wielicki. Ekspedisi High Alpine Club di Gliwice di pimpin oleh Andrzej Machnik.


K2 - 8.611 m (South Face - New Route)
Tanggal 8 Juli 1986, dengan Tadeusz Piotrowski, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi Internasional yang di pimpin oleh Karl Maria Herrligkoffer.

Manaslu 8.156 m (North-East Face - New Route)
Tanggal 10 November 1986, dengan Carlos Carsolio dan Artur Hajzer, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi di pimpin oleh Jerzy Kukuczka.

Annapurna - 8.091 m (North Face - Normal Route)
Tanggal 3 Februari 1987, dengan Artur Hajzer, musim dingin. Ekspedisi High Mountain Club dari Katowice di pimpin Jerzy Kukuczka.

Shisapangma - 8.027 m (West Ridge - Ski Descent - New Route)
Tanggal 18 September 1987, bersama dengan Artur Hajzer, dengan tehnik alpinist style. Ekspedisi di pimpin Jerzy Kukuczka.

Jerzy Kukuczka tewas di dinding South Face pada 24 Oktober 1989, pada ketinggian sekitar 8.200 m.dpl. Menurut Ryszard Pawłowski, tali utama (beli di pasar bekas, Kathmandu) terlalu macet untuk digunakan dan akhirnya di putuskan untuk menggunakan tali transportasi. Saat Jerzy terpeleset dan jatuh, tali itu terputus dan membuat Kukuczka jatuh ke dasar jurang.

Jenazah Kukuczka tidak pernah ditemukan, tetapi ada versi resmi mengatakan bahwa dia dimakamkan di celah es, tak jauh dari sekitar tempatnya jatuh.

Info Seputar Karakorum Range

K2 dari Concordia. Foto : Mike Horn
Salju tebal terus berlanjut untuk tim pendakian yang tiba di kepala Gletser Baltoro dan mengatur Base Camp mereka di K2 dan Broad Peak. Para trekker bersalju ini termasuk pendaki Mike Horn, bersiap untuk K2, dan Billie Bierling, yang para porter dengan susah payah menggali salju yang dalam untuk mendirikan tenda di dasar Broad Peak. Horn melaporkan bahwa salju akan turun dalam beberapa hari. Hanya dengan begitu mereka dapat menuju putaran aklimatisasi pertama mereka ke Camp 2.

Longsoran meluncur ke bawah sisi K2 tampaknya telah merusak tali tetap dari ekspedisi Jepang K2. Menurut pemandu lokal, mereka telah membatalkan ekspedisi mereka.

Sementara itu, pendaki mengalami kemajuan di Nanga Parbat, meskipun salju tebal dan sering terjadi longsoran salju di sepanjang rute. Tim Ali Sadpara harus mundur saat dalam perjalanan ke Camp 2 karena risiko longsoran salju dan salju yang terus-menerus, tetapi para pemain ski Zona Maut berhasil mencapai Camp 3, memeriksa bagian-bagian di atasnya dan kembali ke Base Camp untuk beristirahat selama dua hari.
Freeriders Zona Maut menggagalkannya di Camp 3 di Nanga Parbat.
"Kami telah menyelesaikan bagian tersulit," kata Cala Cimenta. "Setelah Camp 3, itu menjadi jauh lebih mudah secara teknis, dan Anda bahkan dapat menggunakan kulit di banyak tempat".

Bukan berarti kemajuan mereka benar-benar tanpa momen berbahaya. Hari ini, salah satu dari jumlah mereka menghindari salju longsor. "Dia berhasil meratakan dirinya di atas batu dan membiarkannya melewati kepalanya", kata Cimenta.

Selain Puncak 8.000'ers , Pakistan juga merupakan surga bagi pendakian puncak lebih dari 6.000m, dan pemerintah membuat upaya signifikan untuk mempromosikan pariwisata gunung, membangun bandara, memperbaiki jalan, menjaga harga tetap masuk akal dan memastikan keamanan - tidak ragu untuk menghindari pengulangan serangan teroris 2013 di Nanga Parbat yang menewaskan 11 pendaki.

Semua gunung di bawah ketinggian 6.500 meter secara resmi ditetapkan sebagai puncak trekking (walaupun banyak dari mereka melibatkan panjat tebing dan es profesional). Ini sangat menarik bagi tim pendaki berpengalaman, berharap untuk membuka rute baru atau bahkan mendaki pendakian pertama.
Beberapa deretan puncak Karakorum. Foto : Maurizio Giordani
Diantaranya, warga Italia Mateo de la Bordella, Maurizio Giordani, Massimo Faletti dan David Hall berangkat ke Pakistan Jumat lalu untuk mendaki beberapa puncak yang hanya mereka lihat dari foto. Mereka tidak tahu rute yang akan di ikuti atau bahkan bagaimana tepatnya menuju ke sana. Yang diketahui adalah mereka akan mencoba beberapa gaya alpine baru dan siap terisolasi dari dunia modern. 
Menurut Planet Mountain , Giordani dan Faletti sebelumnya melakukan pendakian pertama Kiris Peak, sementara Della Bordella menyelesaikan rute baru di West Face Uli Biaho tahun lalu dengan mitra Luca Schiera dan Silvan Schüpbach.

Sumber : Angela Benavides

Apakah Step Hillary Di Everest Berubah?

Step Hillary
Step Hillary merupakan dinding curam terakhir sebelum mencapai puncak Everest dari Tenggara Ridge dan tempat yang cukup sulit di lalui bagi para pendaki sebelum mencapai puncak.

Pada tahun 1953, Step Hillary setinggi 12 meter ini menjadi hambatan besar bagi Tenzing Norgay dan Edmund Hillary, dan hampir membuyarkan impian mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, ada tali yang diperbaiki di lintasan itu yang membantu melalui tantangan berbatu yang curam dan terjal tersebut.

Terpasangnya tali tetap sangat membantu, tetapi lintasan tersebut masih merupakan bagian yang sulit, mengingat ketinggiannya yang ekstrem.
Chris Davenport menuruni Hillary Step 2011 (foto : Neal Beidleman)
Berdasarkan foto tahun 2010, 2011 dan 2016, terlihat ada beberapa perubahan. Melihat foto-foto di bawah berikut, mungkin ada beberapa dinding batu yang berubah di Step Hillary. Apakah perubahan ini akibat dari gempa bumi pada tahun 2015, atau mungkin itu hanya dari proses erosi alami, dan bagian batu yang curam cenderung runtuh seiring waktu seperti yang pada gunung lainnya.
Step Hillary (2016.) - Meski curam , namun dapat dilintasi 
(Foto : Bill Allen)
Step Hillary (2010.) - tali tetap untuk memanjat bebatuan
(Foto : Bill Allen)
Step Hillary (2016.) - Diambil dari atas rute, menunjukan perbedaan
(Foto : Bill Allen)
Namun tentu saja tidak ada bukti yang benar-benar dapat meyakinkan. Pada foto tahun 2016, memang terlihat perbedaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Diolah dari berbagai sumber

Misteri Tewasnya Kim Chang-ho

Pada tanggal 20 Mei 2013, Kim Chang-ho berhasil mencapai puncak Everest, dan menjadi orang Korea ke-5 yang sukses mendaki 14 Puncak 8.000 meter, dan sebagai yang pertama naik tanpa oksigen tambahan.

Kim Chang-ho menjadi orang ke-31, dari 40 pendaki yang menyelesaikan 14 Puncak 8.000 meter, tercatat hanya 19 pendaki yang naik tanpa oksigen tambahan. Kim berhasil mencatat waktu (7 tahun 10 bulan), mengalahkan rekor Jerzy Kukuczka (7 tahun 11 bulan).
Kim Chang-ho adalah salah satu yang menyelesaikan 14 Puncak 8.000 meter (Foto: EPA)
Namanya kurang familiar di Barat, sampai akhirnya dia menarik perhatian dunia karena suatu alasan yang tidak diinginkan siapa pun. Jika kehidupannya seperti dongeng, kematiannya di Gunung Gurja Himal di Nepal, tak ubahnya seperti menjadi sebuah misteri bagi para para pendaki.

Kim adalah seorang pendaki teknis profesional, yang memenangkan Piolet d'Or (Oscar dunia pendakian) pada tahun 2012, atas pendakian Himjung 7.092 m, di Nepal. Pada 2017 ia menerima 'gelar terhormat' (setara dengan nominasi Oscar) untuk Piolet d'Or lain, karena mendaki rute baru Gangapurna 7.455 m.

Lebih menarik pendakiannya ke Everest tahun 2013, yang menjadi akhir dari Puncak 8.000 meternya, Kim memulai dari permukaan laut dan menuju ke lokasi camp tanpa kendaraan. Dan hal ini dia telah dilakukan beberapa kali. Pada tahun 1990 Tim Australia Macartney-Snape, juga mulai start dari Gangar Sagar di pantai Bengal, India, dan berjalan menuju Nepal, sebelum mendaki Everest dengan rute standarnya. Pada tahun 1996 Goran Kropp, tercatat bersepeda dari Swedia, enam bulan melintasi Asia Tengah, sebelum mendaki Everest dengan melalui rute standarnya.

Kim mencoba cara dari bibir pantai hingga mendaki Everest. Dia memulai dari Pulau Sagar, dekat Kolkuta, dan berkayak sejauh 156 km melalui Sungai Gangga, kemudian bersepeda sejauh 893 km melalui India utara menuju ke Tumlingtar, Nepal, kemudian berjalan kaki sejauh 162 km, sebelum akhirnya mendaki Everest dengan melalui rute normalnya.
Dhaulagiri dari Bukit Poon. Gurja Himal ujung kiri(Foto : Manish Dangol / Wikimedia Commons)
Gurja Himal 7.193 m, adalah puncak yang relatif tidak berbahaya di Dhaulagiri massif, masih terkait dengan Dhaulagiri VI 7.268 m, oleh punggungan yang berdampingan. Memang kalah tenar dengan nama Dhaulagiri VII, Dhaulagiri VIII atau bahkan Dhaulagiri IX.

Sebagian besar pengunjung ke Nepal belum pernah mendengarnya, meskipun banyak yang melihatnya dari kawasan Bukit Poon, di wilayah Annapurna tanpa pernah menyadarinya.

Punggungan barat pertama di daki oleh tim Jepang pada tahun 1969. Dan tecatat hanya 30 orang pendaki yang pernah mencapainya lagi sejak tahun 1996. Saat musim gugur Kim Chang-ho mencoba mendaki dengan rute baru di sisi selatan, dan dia beri nama Korea Way : One Korea.

BBC menyiarkan bahwa kesembilan anggota ekspedisi (lima Korea dan empat Nepal) tewas dalam badai di Gunung Gurja. The Himalayan Times melaporkan bahwa itu adalah tanah longsor, tetapi teori ini sanggah Annapurna Post mempublikasikan video 12 menit tentang penyelamatan helikopter di YouTube.

Operator ekspedisi membunyikan alarm bahaya setelah tidak mendapat kontak dari pendaki selama 24 jam, dan sebuah helikopter pun dikirim. Tim penyelamat menemukan kantong tidur tersebar dan terpisah di lereng gunung. Beberapa diantaranya terbaring di dasar sungai yang berserakan batu, sementara tubuh yang lain terbaring di padang rumput.
Silakan lihat video evakuasi : https://www.youtube.com/watch?v=d1UJXs7roFQ&feature=youtu.be 
Tidak ada serpihan salju yang terlihat, hanya rumput dan batu-batu besar yang terisolasi, meskipun ada bongkahan es diatasnya.

Lokasi camp tidak terkubur, jadi bagaimana ini bisa terjadi? Spekulasi pun mulai bermunculan. Apakah tornado yang telah melemparkan tubuh mereka bermil-mil jauhnya? Mungkin seluruh perkemahan telah jatuh ke jurang. Tapi bagaimana caranya?

Salah satu penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa serac (bongkahan es besar) telah runtuh, dan peristiwa tersebut di duga telah menyebabkan angin besar menerpa lokasi camp mereka.

Salah satu peristiwa pernah terjadi di daerah Lembah Langtang. Desa Langtang hancur total akibat oleh longsoransetelah gempa bumi Nepal 2015. Tanah longsor itu begitu masif sehingga menimbulkan angin kencang menerjang lembah. Seluruh lereng bukit tertutup pepohonan tumbang. Persepsi tersebut dapat menjelaskan bagaimana ini terjadi.

Kita tidak akan pernah tahu pasti. Sejarah pendakian penuh dengan tragedi yang sulit dapat dijelaskan oleh nalar, apalagi ketika tidak ada yang selamat untuk menceritakan kisah tersebut.

Kim tetap menjadi legenda, bukan karena kematiannya yang aneh, tetapi kisah hidupannya yang luar biasa. Sembilan pendaki yang tewas dalam insiden di Gurja Himal ini masih misteri.

Bagaimanapun ekspedisi pendakian akan selalu berbahaya dengan cara yang tidak akan pernah di duga.

Diolah dari berbagai sumber

Beberapa Sandi Umum Dalam Radio Komunikasi

Komunikasi radio dalam kegiatan alam bebas merupakan hal penting. Perangkat yang dimaksud dapat berupa Handy Talky ( HT ), atau Radio Rig dengan band frekuensi umumnya adalah HF, VHF dan UHF.
Dalam hal ini pengenalan perangkat dan cara penggunaan radio komunikasi menjadi hal wajib. Sebelum melakukan komunikasi sebaiknya diperhatikan kanal frekuensi, sehingga tidak muncul kesan seenaknya saja yang dapat merugikan pengguna lainnya.

Sebelum melakukan kegiatan komunikasi radio hendaknya seorang operator memastikan perangkat yang digunakan dalam kondisi baik dan siap.
  • Antena terpasang sesuai dengan kebutuhan.
  • Baterai dalam kondisi normal.
  • Memastikan kanal frekuensi yang digunakan.
  • Tentukan nama panggilan personal maupun regu.
  • Siapkan ATK sebelum komunikasi.
  • Personil yang siap tanggap dan bertanggung jawab.
  • Aktif bekoordinasi agar tidak terjadi miss communication.
Berikut beberapa sandi dalam komunikasi yang umum digunakan RAPI, ORARI dan Kepolisian.

Kode Sandi RAPI ( Kode Sepuluh)
10 – 1    PENERIMAAN BURUK 10 – 49   TITIK PERTEMUAN DI…..
10 – 2    PENERIMAAN BAIK 10 – 50   BREAK,KOSONGKAN KANAL
10 – 3    BERHENTI MENGUDARA 10 – 57   KESULITAN BATERAI
10 – 4    BENAR/DAPAT DIMENGERTI 10 – 59   MEMBUTUHKAN MONITOR
10 – 5    PESAN UNTUK DISAMPAIKAN 10 – 60   APA ADA PESAN SELANJUTNYA
10 – 6    SIBUK KECUALI ADA TRAFIC 10 – 61   JALAN TDK BISA DILEWATI
10 – 7    TIDAK MENGUDARA 10 – 62   TDK DIMENGERTI, HRP VIA TLP
10 – 8    DPT MENGUDARA/TIDAK RUSAK 10 – 63   PEKERJAAN DILANJUTKAN DI….
10 – 9    PESAN AGAR DIULANG 10 – 64   PEKERJAAN TLH SELESAI
10 – 10  PENYAMPAIAN BERITA SELESAI 10 – 65   MENUNGGU BRT SELANJUTNYA
10 – 11  BICARA TERLALU CEPAT 10 – 67   SEMUA UNIT SIAP/SETUJU
10 – 12  MENGUNDURKSN DIRI/ADA TAMU 10 – 68   PERTEMUAN DENGAN CARA…
10 – 13  KEADAAN CUACA/JALAN 10 – 69   PESAN TELAH DITERIMA
10 – 14  INFORMASI 10 – 70   ADA KEBAKARAN DI …..
10 – 15  INFORMASI SDH DISAMPAIKAN 10 – 71   PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
10 – 16  HARAP DIJEMPUT/DIAMBIL PADA 10 – 72    MENANTI PENGARAHAN
10 – 17  ADA URUSAN PENTING/URGENT 10 – 73    KURANGI KECEPATAN PADA…..
10 – 18  ADA SESUATU UNTUK KITA 10 – 74    TIDAK/NEGATIP
10 – 19  BUKAN UNTUK KITA, KEMBALIKAN 10 – 75    PENYEBAB GANGGUAN
10 – 20  LOKASI TRANSMIT 10 – 76    DALAM PERJALANAN KE…..
10 – 21  HUBUNGAN VIA TELPON 10 – 77    BELUM/TDK MENHUBUNGI
10 – 22  AGAR MELAPOR KE 10 – 81    PESANKAN KAMAR HOTEL
10 – 23  STAND BY/MONITOR 10 – 82    PESAN KAMAR UNTUK
10 – 24  SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS 10 – 83    PERLENGKAPAN CADANGAN
10 – 25  DAPAT MENGHUBUNGI …..? 10 – 84    NOMOR TELEPON SAYA
10 – 26  INFO KURANG DIPERHTKAN 10 – 85    ALAMAT SAYA DI …..
10 – 27  PINDAH KE KANAL 10 – 86    NOPOL KENDARAAN
10 – 28  IDENTITAS/CALL SIGN 10 – 89    BUTUH MONTIR RADIO DI…..
10 – 29  WAKTU HUB TELAH HABIS 10 – 90    GANGGUAN TV (SPLETER)
10 – 30 TIDAK MENTAATI PERATURAN 10 – 91    AGAR BICARA DEKAT MIC
10 – 31 SISTEM ANTENNA 10 – 92    PERANGKAT PERLU TUNE-UP
10 – 32 RADIO CHECK/REPORT RST 10 – 93   CHEK KETEPATAN FREKUENSI
10 – 33 KEADAAN DARURAT/KECELAKAAN 10 – 94    BICARA PANJANG
10 – 34 ADA KERUSAKAN 10 – 95    TRANSMIT SELAMA 5 DETIK
10 – 35 INFORMASI RAHASIA 10 – 96    JAMMER
10 – 36 PUKUL BERAPA SEKARANG 10 – 97    TES SIGNAL PERANGKAT
10 – 37 PERLU MOBIL DEREK DI ..… 10 – 98    PULANG KEMBALI DR TUGAS
10 – 38 PERLU AMBULANCE DI….. 10 – 99    TUGAS SELESAI SEMUA SLMAT
10 – 39 PESAN ANDA TELAH DISAMPAIKAN 10 – 100  PERLU KE KAMAR MANDI
10 – 40 PERLU DOKTER DI ….. 10 – 200  PERLU BANTUAN POL DI …..
10 – 41 SILAHKAN PINDAH KANAL 10 – 300  PERLU PMD KEBAKARAN DI …
10 – 42 ADA KECELAKAAN DI….. 10 – 400  PERLU BANTUAN TIBUM DI …
10 – 43 ADA KEMACETAN LALIN DI….. 10 – 500  PERLU BANTUAN PROV DI …
10 – 44 ADA PESAN UNTUK ANDA 10 – 600  PERLU BANTUAN GARNISUN
10 – 45 DLM JANGKAUAN, HRP LAPOR 10 – 7(X) PERLU BANTUAN SAR DI …
10 – 46 PERLU BANTUAN MONTIR 10 – 8(X) PERLU BANTUAN PLN DI …
10 – 47 WAKTU BERANGKAT KIRA2 10 – 9(X) PERLU BANTUAN DI …..
10 – 48 WAKTU TIBA
Kode Sandi Kepolisian 
Sandi Angka :
1-1 hubungi lewat telepon
1-2 menghadap pusat/posko
1-4 hubungi lewat HT
8-4 testing radio
8-1 komunikasi kurang jelas
8-2 komunikasi jelas/baik
3-3 kualitas suara jelek
4-4 kualitas suara baik
5-5 kualitas suara baik sekali
6-1 terjadi perampokan
6-2 terjadi pencurian
6-3 trjadi penganiayaan
6-5 terjadi kebakaran
6-7 terjadi demonstrasi
8-6 mengerti
8-7 berita disampaikan kepada…
8-1-0 Tidak mengudara/mati
8-1-1 mengudara/ standby
8-1-2 diulangi/kurang jelas
8-1-3 selamat bertugas
8-1-5 keadaan cuaca
8-1-6 waktu/jam

Sandi Huruf :
Taruna : Berita
Gelombang : Jam/waktu
Semut : Pelajar
Lalat : Mahasiswa
Pangkalan : Rumah/kediaman
Cangkulan : Kantor/tempat kerja
Gajah : Derek
Komando : Kantor polisi
Tikar : Surat
Buntut tikus : Antena pendek (HT)
Belalai gajah : Antena atas
Laka : Kecelakaan
Jaya 65 : Kebakaran
Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok Pati : Telepon
Timor Kupang Ambon : Aman terkendali
Halong Timur : Handy Talky (HT)
Halong Pati : Hand Phone (HP)
Kupang Rembang : KendaRaan
Kupang Ambon : Kereta Api
Wilis Kendal : Walikota
Kendal Cepu : KeCamatan
Kendal Lombok : KeLurahan
Rembang Wilis : RW
Rembang Timur : RT
Rembang Rembang : Serse
Rembang Solo : Rumah Sakit
Rembang Pati : Rupiah
Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
Ambon Pati : Anggota Polri
Ambon Demak : Angkatan Darat
Ambon Lombok : Angkatan Laut
Ambon Ungaran : Angkatan Udara
Pati Medan : Polisi Militer
Timor Medan : Tamu/Teman
Lombok-Lombok : Lalu Lintas
Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas / Traffic Light
Opak Pati Solo : Derek
Lombok Pati : Kantor Polisi
Lombok Irian : Surat
Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
Bandung2 Padat : Makan
Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
Lampiran/Ambon : Istri
Monik : Anak
Solo Bandung : Stand By
Solo Garut : SiaGa
Medan Demak : Meninggal Dunia
Pati Ambon Medan : Pengamanan
Aambon Pati-Pati : Apel
Palang Hitam : Mobil Jenazah
Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
Sandi Pangkat Kesatuan :
Kresna : Presiden
Bima : Wakil Presiden
Timor Bandung I : Kapolri
Metro I : Kapolda
Timor I : Kapolres
Jajaran 1 : Kapolsek
Jajaran 2 : Wakapolsek
Jajaran 3 : Serse
Jajaran 4 : Sabhara
Jajaran 5 : Bimas / Babinkamtibmas
Jajaran 6 : Lantas / Lalu Lintas

Petunjuk Detik-Detik Terakhir George Mallory

Legenda George Mallory, tentang apakah dia manusia pertama yang mencapai Everest, telah menjadi perdebatan sejak lama. Mark Horrell akhirnya memiliki kesempatan untuk mencoba napak tilas rute Northeast Ridge di mana Mallory menghilang pada tahun 1924.

Horrell berasumsi bahwa dia tidak pernah mencapai puncak, tetapi itu adalah asumsi. Horrell mencoba menganalisis pendakian terakhirnya. Apakah Mallory memanjat tempat yang telah di baca Horrell berulangkali?

Kisah George Mallory telah ditulis berulang kali, tetapi bagi yang belum tahu, inilah ringkasannya. George Mallory dan Andrew Irvine terakhir kali terlihat memanjat dinding Northeast Ridge Everest,pukul 12.50, tanggal 8 Juni 1924.

Sejak itu mereka tidak pernah kembali, dan muncul spekulasi apakah mereka adalah orang pertama yang mendaki Everest 29 tahun sebelum Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada tahun 1953. Penemuan jenazah Mallory pada tahun 1999 tidak dapat menjawab pertanyaan ini.

Tetapi saat membaca kembali deskripsi Noel Odell tentang pandangan sekilas tentang apa yang dilihatnya, membuat Horrell mempertimbangkan kembali. Dia mengeluarkan beberapa foto yang diambil saat pendakian dan mencoba menempatkan diri pada posisinya. Inilah yang dia katakan dalam ekspedisinya :
Ada banyak spekulasi mengenai step sebagaimana yang dilihat Odell saat dia melihat kejadian tersebut, jadi pertama-tama perlu mengenal beberapa obyek di Northeast Ridge. Dan inilah yang terlihat seperti Everest dari Base Camp pada sisi utara.
Seperti yang terlihat, ada tiga katagori dinding batu. Odell berasumsi dia telah melihat Mallory dan Irvine di Second Step. Namun pada ketinggian dan di saat panas ingatan sering mendung. Pada saat dikutip dalam laporan ekspedisi tim Edward Norton, dia tampaknya agak ragu apakah itu mungkin merupakan dari Step Pertama.
Mengapa ketika tiga step terlihat tampak sangat berbeda? Menurutnya ini masalah perspektif. Beberapa hal mulai terlihat berbeda saat telah berada diatas sana. Foto three step dari Base Camp tidak akan memberi informasi banyak, tapi mari naik sedikit lebih tinggi dan mencoba untuk mengetahui di mana Odell berada pada saat dia melakukan pemantauan.
Pandangan dari arah North Ridge ke Northeast Ridge of Everest, dengan camp dan three step
Berikut pemandangan dalam perjalanan dari Camp 1 di North Col menuju ke Camp 2, dengan rute ke Northeast Ridge ditunjukkan dengan warna merah. Titik di mana rute bergabung dengan punggungan dikenal sebagai Exit Cracks, dan dari sana mengikuti punggungan sampai ke puncak piramida, di mana titik itu harus melintas dibawah sebuah band rock sebagai jalan.

Camp 2 sekarang kira-kira sesuai dengan Camp 5 dan 6 pada tahun 1924, jadi Odell akan mengikuti garis merah kira-kira ketika dia melihat posisi Mallory dan Irvine.

Horrell meninggalkan Camp 5 atau (Camp 2 pada diagram) jam 8 pagi dan tiba di Camp 6 atau (Camp 3) pada jam 2 siang. Dan melihat angka di 12.50, untuk mendapatkan gambaran tentang yang dilihat Odell, oleh karena itu perlu untuk memperhatikan foto yang diambil pada suatu tempat antara Camp 2 dan Camp 3 modern.

Sulit memastikan dengan tepat di mana Odell berada, tetapi urutan foto di bawah ini akan memberikan beberapa gagasan tentang perubahan perspektif.
Tiga sudut pandangan kearah Three Step Everest selama pendakian dari Camp 2 ke Camp 3
Butuh waktu empat jam untuk naik dari Camp 2 menuju Camp 3. Foto pertama dalam urutan diambil sekitar satu jam di luar perkemahan pada titik sebagimana yang terlihat, hanya Step Ketiga yang terlihat. Foto kedua diambil kira-kira di titik tengah, sedangkan foto ketiga diambil dari posisi Camp 3. Besar kemungkinan Odell melihat posisi Mallory dan Irvine pada beberapa titik di antara foto kedua dan ketiga secara berurutan.

Tapi apa yang harus dikatakan di sini? Menurut Horell, kata-kata yang paling relevan terkandung dalam pernyataan pertamanya, ketika Odell menyatakan melihat dinding batu yang menonjol pada jarak yang sangat pendek dari dasar piramida terakhir.

Horell percaya pernyataan Odell tersebut lebih akurat, daripada yang dia buat dalam buku Norton. Peryataan itu dibuat tak lama ketika kejadian, dan itu lebih segar sebelum dia dipengaruhi oleh pertanyaan dari orang lain, untuk dianalisa secara berlebihan.

Dinding batu yang menonjol pada jarak yang sangat dekat dari dasar piramida terakhir tidak terlihat, hal seperti itu mungkin bisa menjadi Step Pertama. Jika ada, itu lebih cenderung menjadi Step Ketiga. Karena itu pada jam 12.50 Mallory dan Irvine setidaknya ada di Step Kedua, mungkin juga di Step Ketiga.
Puncak piramida Everest dari atas Step Kedua
Di atas Step Kedua, punggungan, yang sempit dan terjal antara Step Pertama dan Step Kedua, melebar dan jauh lebih aman. Step Ketiga dan puncak piramida ada di depan, dan untuk pertama kalinya pendaki merasa bahwa puncak sudah tak jauh lagi. Pendaki kadang tidak menyadari puncak sejati (ditunjukkan dalam foto) sebenarnya ada dibalik piramida di depan.
On Everest's Step Ketiga, dengan rute puncak ditunjukkan dengan warna merah. 
(Foto: Grant 'Axe' Rawlinson)
Pada saat seorang pendaki mencapai Step Ketiga, puncak tampaknya memang sangat dekat, meskipun dalam kenyataannya masih butuh dua jam pendakian untuk mencapainya.

Salah satu tim, Margaret Watroba, membuat keputusan terpaksa untuk berbalik turun, tetapi banyak juga yang tidak begitu bijak.

Terlihat mayat terletak di bawah Step Ketiga, terlindung dari pandangan oleh sosok berwarna kuning pada foto ini. Saya turun sekitar jam 1 siang, kira-kira waktu di mana Mallory dan Irvine mungkin ada di sini, jika memang Odell melihat mereka menuju naik ke Step Ketiga daripada Step Kedua.

Sebanyak lima pendaki mungkin telah meninggal di Everest tahun 2012 sebagai akibat tekad untuk mencapai puncak, tanpa pertimbangan konsekuensi bahaya. Beberapa dari mereka telah di minta untuk berbalik oleh para Sherpa, tetapi saran tersebut di abaikan. Dengan begitu banyak jasad tergeletak di bawah Step Ketiga, saya bertanya-tanya apakah ini karena dorongan di luar batas kemampuan mereka karena puncak tampak begitu dekat .

Pada tahun 1933, kapak es Andrew Irvine ditemukan di punggung bukit tidak jauh dari Step Pertama. Tubuh George Mallory ditemukan beberapa ratus meter tepat di bawah ini pada tahun 1999. Ada lubang di tengkoraknya dan seutas tali pada pinggangnya yang patah. Kacamata hitamnya ada dalam sakunya, menunjukkan bahwa pasangan itu mungkin telah turun dalam kegelapan , ketika Mallory tidak perlu lagi memakainya. Punggung bukit lebih lebar pada titik ini, dan tidak ada masalah bagi pendaki segar di siang hari.

Untuk pendaki yang turun kelelahan di malam hari, besar kemungkinan dapat jatuh. Mungkin itu Andrew Irvine, yang tidak berpengalaman. Mungkin dia menjatuhkan kapak esnya dan talinya terpotong di atas batu, ketika mereka berdua jatuh. Mallory mungkin sudah tidak sadar pada saat dia beristirahat beberapa ratus meter di bawah.
George Mallory dan Andrew Irvine
Mallory sangat terobsesi dengan Everest. Dia melihatnya sebagai takdirnya, dan dia tahu bahwa ekspedisi pada tahun 1924 akan menjadi kesempatan terakhirnya. Setelah berada di sana, saya tidak percaya dia akan berbalik di atas Step Kedua, terutama jika dia masih terlihat bergerak.

Begitu berada di atas Step Ketiga, tampaknya tidak terpikirkan turun. Mereka pasti telah naik jauh melampaui Step Kedua setelah Odell melihat mereka pada jam 12.50.

Seseorang seperti Mallory pasti tahu. Maurice Herzog satu pendaki paling berpengalaman di Perancis ketika memimpin ekspedisi ke Annapurna pada tahun 1950, yang akan menjadi pendakian pertama yang berhasil dari puncak 8.000 meter (atau begitulah menurut kami). Rekan pendakiannya Louis Lachenal menyadari kakinya beku dan dia berisiko radang dingin jika dia tidak berbalik. Beginilah tanggapan Herzog :

Herzog dan Lachenal mencapai puncak dan beruntung bisa selamat. Keduanya kehilangan jari-jari kaki karena radang dingin, dan Herzog kehilangan semua jari-jarinya juga. Perlu dicatat bahwa Lachenal adalah pemandu gunung profesional. Herzog lebih berpendidikan dari keduanya. Buku ekspedisinya menjadi buku terlaris di seluruh dunia, dan posisinya sebagai pemimpin ekspedisi pertama untuk mendaki 8.000 er.

Saya sekarang percaya George Mallory dan Andrew Irvine mencapai puncak Everest tahun 1924, tetapi apakah itu penting?

Tidak ada kamera pada tubuh Mallory ketika jasadnya ditemukan pada tahun 1999. Banyak orang percaya Irvine membawanya, dan jika jasadnya dapat ditemukan maka itu akan memecahkan misteri.

Tapi di mana tubuh Irvine berada? Jika talinya putus dan dia jatuh di bawah Mallory, maka dia kemungkinan jatuh ke bawah sisi Utara ke Gletser Rongbuk. Jika ini terjadi maka butuh bertahun-tahun menemukannya. Jika kamera masih utuh maka itu akan menjadi keajaiban tersendiri.

Biar bagaimanapun kita berpendapat, namun Hillary dan Tenzing yang tetap tercatat sebagai manusia di dunia pertama yang berhasil mencapai Everest.

Diolah dari berbagai sumber

Foto Tipuan Mc Kinley Karya Frederick Cook

Frederick Cook menjadi salah satu penipu paling terkenal dalam sejarah eksplorasi, dan dia juga orang yang paling tidak kompeten atas klaimnya.

Pada tahun 1906 Cook mengklaim melakukan pendakian pertama Denali di Alaska, yang juga dikenal McKinley. Namun dalam kurun waktu 4 tahun ada bukti fotografis menyanggah kisahnya secara dramatis.

Pada tahun 1909 ketika kembali dari Kutub Utara, Cook mengklaim telah mencapai Kutub Utara, dan dia tidak dapat menunjukan cukup bukti untuk klaim tersebut. Sebagai lazimnya seorang penipu, dia akhirnya dihukum pada tahun 1923 setelah terbukti menipu investor atas bisnis minyak dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. Semasa hidupnya Cook menyangkal meskipun itu telah terbukti.
Frederick Cook
Semuanya dimulai dengan sangat baik. Cook mengesankan bagi penjelajah kutub Robert Peary dalam perjalanannya pada tahun 1892 ke Greenland sebagai dokter ekspedisi, dan pada tahun 1897, dia turut serta bergabung dalam perjalanan ke Antartika di atas kapal Belgica. Ekspedisi tersebut terdapat juga fotografer. Dia juga belajar memanjat dan rekan setimnya, legenda Antartika Roald Amundsen.

Dalam ekspedisi pertamanya pada tahun 1903, Cook mencoba mengelilingi Denali. Jadi mengapa sebagai seorang wirausahawan muda yang begitu banyak talenta dia harus membuat serangkaian penipuan yang tidak masuk akal?

Cook rupanya menjadi sangat terobsesi dengan pencitraan dirinya. Alih-alih membiarkan Peary yang berpengalaman menjadi mentornya, Cook bertekad untuk mengalahkannya dalam perlombaan ke Kutub Utara. Untuk melakukan ini, dia membutuhkan sponsor, dan menurutnya apa lagi yang lebih baik daripada menjadi manusia pertama mencapai titik tertinggi di Amerika Utara?

Salah satu hal yang membuat menarik kisah bohong Cook mengenai Denali adalah cara foto. Selama ekspedisi 1906, Cook berusaha menemukan cara ke puncak dengan Herschel Parker dan Belmore Browne, tetapi mereka tidak berhasil. Tetapi ketika yang lain pergi, Cook justru memutuskan kembali bersama Edward Barrill naik ke Denali. Sebulan kemudian dia kembali dengan foto Barrill sedang memegang bendera Amerika yang di klaim foto itu diambil di puncak. Belmore Browne langsung curiga.

"Saya tahu Dr.Cook belum mendaki McKinley... seperti orang New York mana pun akan paham bahwa tidak ada orang yang bisa berjalan dari Jembatan Brooklyn ke makam Grant dalam sepuluh menit".

Pada tahun 1910, Browne dan Parker kembali ke sana dan menemukan batu dalam foto yang di klaim Cook adalah puncak.

Kisah ini menjadi terkenal dan menjadi publisitas nasional, dan menghancurkan reputasi Cook sebagai seorang penjelajah. Bukti fotografis tentang foto yang di klaim Cook sebagai puncak justru memberatkannya. Buku 'The Dishonorable Dr.Cook' oleh Bradford Washburn dan Peter Cherici isinya berupa kumpulan bukti yang ada.

Pada tahun 1913, Bradford Washburn tercatat sebagai pendaki pertama mencapai puncak Denali, melalui sisi utara dengan menaiki Muldrow Glacier. Pada tahun 1936 Washburn melakukan serangkaian penerbangan dan melakukan pemetaan udara dan mengidentifikasi Buttress Barat menjadi rute pendakian Denali. Tidak puas hanya disitu, Washburn pun melakukan pendakian pertama Denali oleh West Buttress pada tahun 1951.

Dia adalah seorang fotografer yang menghabiskan hidupnya memotret gunung-gunung Alaska dari udara, dan menempati peringkat setelah Vittorio Sella dari Italia sebagai salah satu pelopor fotografi gunung. Dia mengenal Denali secara utuh dan merupakan orang yang paling tepat untuk membantah tipuan foto Frederick Cook.

Selama kunjungan singkatnya ke Denali bersama Edward Barrill tahun 1906, Cook banyak memotret. Yang terkenal adalah foto Barrill berdiri di puncak palsu yang kemudian di muat Harper's Magazine.

Dalam investigasinya Washburn secara sistematis mengidentifikasi foto tersebut. Tentu itu bukan pekerjaan mudah. Daerah potensial sangat luas tetapi Washburn menemukan semuanya, dan menemukan bahwa hampir semua foto diambil pada satu daerah kecil Gletser Ruth sekitar 20 mil di selatan puncak Denali, dan dipisahkan oleh bentangan medan sulit.

Cook gagal memperhatikan bahwa dua versi berbeda dari foto yang sama digunakan dalam artikel Harper's Magazine dan bukunya 'To the Top of the Continent', terbitan tahun 1908. Dalam gambar Harper, 2.579 m, Mt.Grosvenor (937 meter lebih tinggi daripada batu Barrill berdiri) ternyata telah dipotong, tetapi dalam bukunya seluruh foto justru ditampilkan.

Gambar di sebelah kiri di bawah menunjukkan foto Cook, dan garis putus-putus menunjukkan di mana terdapat tanaman. Gunung Grosvenor hanya bisa dilihat di paling kanan. Foto di sebelah kanan adalah tempat rekreasi Herschel Parker dan Belmore Browne.


Cook ternyata telah melupakan aturan berbohong, yaitu tidak dapat mengingat kebohongan sebelumnya. Unsur fotografi dalam kisah itu menarik perhatian banyak orang, tidak hanya Belmore Browne (yang juga seorang seniman) dan Bradford Washburn. Pada tahun 1957, Adams Carter mencoba membuat ulang foto puncak palsu, tetapi dia menemukan bahwa begitu banyak salju yang meleleh, sehingga ia harus berdiri di atas tiang 40 kaki untuk mendapatkan sudut yang benar (foto di sebelah kiri di bawah).

Pada tahun 1996, Boston Museum of Science memberikan tugas perusahaan bernama Itek Optical Systems untuk menggunakan teknologi pencitraan komputer untuk menganalisis foto secara lebih rinci. Mereka menggunakan stetoskop cermin untuk menindih foto-foto di atas satu sama lain dan memastikan apakah mereka dari tumpukan batu yang sama. Kanan atas adalah foto Cook dan kanan bawah adalah Carter. Huruf dan panah memilih fitur yang identik dalam dua gambar.
Salah satu hal menarik dan paling membuka mata tentang puncak palsu Frederick Cook adalah bahwa itu bahkan bukan setengah puncak, hanya tonjolan yang tidak signifikan di punggung bukit, yang membuatnya semakin mengesankan bagaimana Belmore Browne dan Herschel Parker dapat menemukannya sangat mudah.

Gambar berikut menunjukkan panorama dari Gletser Ruth dalam buku Cook, dan rekreasi Bradford Washburn dengan puncak palsu dilingkari. Seperti yang terlihat, jika menyebutnya itu gunung maka ada gajah di Alaska.
Masih ada sekitar 40 foto lain di 'The Dishonorable Dr Cook' yang dapat di analisis. Sebagai contoh, Cook tidak mencetak foto dari arah puncak palsu pada bukunya, tetapi dia hanya mengambil satu pada koleksinya.

Denali dapat dilihat di dari jauh, tepatnya 19,42 mil dan 4.552 meter lebih tinggi, tentu saja beda dengan puncak palsu Cook. Apakah tidak terpikir olehnya, bahwa suatu saat nanti seseorang akan mengungkap kebenaran?

Kontribusi Sherpa Pada Sejarah Awal Ekspedisi Himalaya & Karakoram

Macan Himalaya
Lonjakan ekspedisi kawasan Himalaya pada dekade 1920 - 1930 menciptakan kebutuhan untuk menyediakan staf dan pasokan yang dapat diandalkan, dan beberapa penjelajah Himalaya terkenal pada tahun 1927 mendirikan Club Himalaya.

Club ini berbasis di Simla, kaki bukit Himalaya di utara Delhi, dan memiliki cabang lokal di seluruh India Britania.

Tujuannya adalah untuk membantu eksplorasi daerah Himalaya dengan menyediakan keahlian dan logistik untuk pendaki dan penjelajah dari semua negara. Salah satu produknya adalah daftar Sherpa andal dari Darjeeling yang telah dapat memberikan service untuk ekspedisi sebelumnya.
Alexander Kellas

Orang pertama yang mengamati kemampuan luar biasa dari para Sherpa adalah seorang ahli kimia dan pendaki asal Skotlandia bernama Alexander Kellas, yang telah melakukan delapan ekspedisi ke Himalaya antara tahun 1909 - 1921.

Kellas menyelesaikan banyak pendakian lebih dari 6.000 meter, dimana pendakian pertama adalah Pauhunri 7.128 m, tahun 1911 dengan di sertai dua orang Sherpa yang tidak dikenal. Dan itu gunung tertinggi yang pernah didaki pada masa tersebut.

Kellas menghindari ekspedisi berskala besar, dan sebagian penjelajahannya hanya dengan dukungan segelintir Sherpa. Dia pasti memiliki beberapa kisah luar biasa, tetapi sayangnya dia sangat sedikit menulis tentang pencapaiannya.

Kellas lebih banyak menulis mengenai sains dan banyak pengamatan tentang efek ketinggian pada tubuh manusia, dan tercatat sebagai otoritas terkemuka dunia pada fisiologi ketinggian.

Kellas berkontribusi pada survey ekspedisi pengamatan Everest tahun 1921 George Mallory. Dia baru saja tiba dari ekspedisi Kabru di Sikkim. Dia datang terlambat dalam acara pesta di Darjeeling yang diadakan oleh Gubernur Benggala untuk menghormati tim ekspedisi Everest. Dia menderita sakit selama perjalanan ke Tibet.

Delapan belas hari dalam perjalanan dia menngalami serangan jantung dan akhirnya meninggal. Kellas dimakamkan dalam upacara singkat di Kampa Dzong. Mallory dan rekan satu timnya melanjutkan ekspedisinya. Kellas layak mendapatkan penghormatan, karena Sherpa merupakan wujud warisannya yang abadi.

Meski dalam sejarah awalnya Sherpa hanya dipekerjakan sebagai kuli angkut, namun yang terbaik diantaranya menjadi pendaki gunung. Sherpa dalam daftar resmi Himalayan Club dikenal sebagai Macan, dan sangat sedikit pendaki yang pernah mendaki puncak 8.000m tanpa bantuan Sherpa.

Salah satu legenda Sherpa adalah Tenzing Norgay, yang terlibat bersama Edmund Hillary dalam ekspedisi Everest tahun 1953.

Kangchenjunga 8.586 m
Akhir dekade 1920 -1930, terdapat berbagai misi ekspedisi puncak 8.000 meter. Pada tahun 1929, seorang pemuda Amerika bernama Francis Farmer mencoba ekspedisi Kangchenjunga secara ilegal dan meninggal di suatu tempat di South Ridge.

Ekspedisi Jerman yang terorganisasi dengan baik yang dipimpin oleh Paul Bauer mencapai 7.400 meter di North-East Spur sebelum terjebak badai.

Tahun berikutnya sebuah ekspedisi internasional yang dipimpin oleh Gunther Dyhrenfurth dari Swiss melakukan ekspedisi Kangchenjunga dari Nepal. Sebelum berangkat ke India, Dyhrenfurth dihubungi oleh ibu Francis Farmer yang mengatakan bahwa dia bermimpi melihat putranya ditawan di sebuah biara di lembah Yalung.

Dyhrenfurth berjanji untuk mencarinya, akan tetapi saat sampai di sana tidak ada tanda-tanda. Francis Farmer mungkin mati di South Ridge.
Gunter Dyhrenfurth
Tim Dyhrenfurth membuat sedikit kemajuan. Mereka mencoba melalui North Ridge tetapi kemudian menemukan lokasi itersebut merupakan longsoran neraka. Salah satu tim, yaitu Erwin Schneider, beruntung dapat selamat saat tebing es tersebut runtuh dan menghanyutkannya.

Dua belas Sherpa, dan salah satu anggota tim ekspedisi, bernama Chettan, juga tidak beruntung. Kematian Chettan memengaruhi moral. Tim memutuskan turun meninggalkan North Ridge.

K2 8.611 m
Pada 1930-an tim Amerika mengikuti jejak Duke of Abruzzi dengan melakukan dua usaha ekspedisi K2. Tapi tim Italia, mereka tidak punya pemimpin selain dari Duke Ellington, yang terpaksa harus mengundurkan diri.

Ekspedisi 1938 dipimpin oleh Charles Houston yang kemudian menjelajahi sisi selatan Everest pada tahun 1950 bersama dengan Bill Tilman.

Ekspedisi tersebut tercatat sukses. Houston bersama tiga orang pendaki berpengalaman, Bob Bates, Bill House dan Paul Petzoldt, mencoba membuka rute Abruzzi Spur. House mencapai House's Chimney yang sulit, sementara Petzoldt berhasil mencapai ketinggian 7.925 meter.

Sebaliknya ekspedisi 1939, dipimpin oleh Fritz Wiessner asal Jerman, yang telah menjadi warga negara AS empat tahun sebelumnya, tidak dapat dikatakan membanggakan.

Wiessner sendiri merupakan pendaki yang cerdas dan gigih, sedang anggota tim lainnya tidak, hanya Dudley Wolfe yang siap.

Wiessner dan Pasang Dawa Lama (Sherpa), berhasil mencapai 8.370 meter. Pada masa itu mencapai puncak 8.000 meter diperlukan dukungan kuat dari seluruh anggota tim. Tetapi tim Wiessner mungkin juga mendapat dukungan dari kru Marie Celeste.

Wolfe, ternyata hanya mencapai Camp 8 pada ketinggian 7.700 m, sementara Wiessner dan Pasang tetap berusaha mencapai puncak. Ketika kembali ke camp,ternyata tidak ada yang siap. Wolfe sakit parah. Mereka berhasil evakuasi menuju Camp 7, dan sementara meninggalkannya turun untuk meminta bantuan. Wiessner dan Pasang terpaksa harus turun ke base camp di ketinggian 5.400 m.
Sementara di Camp 7, tempat Wofe berada jauh dari bantuan dan kondisinya memburuk dengan cepat. Tiga Sherpa, yaitu Pasang Kikuli, Pasang Kitar dan Pintso, berangkat naik untuk menyelamatkannya, tetapi mereka tidak pernah terlihat lagi.

Nanga Parbat 8.125 m

Pendaki asal Jerman juga mengalami musibah pada puncak 8.000 meter lainnya, Nanga Parbat, mencatat Albert Mummery dan dua perwira Gurkha hilang pada tahun 1895.

Pada tahun 1932, Willy Merkl memimpin survey ekspedisi sukses dan mencapai ketinggian 7.000m di Nanga Parbat rute East Ridge. Dua ekspedisi selanjutnya yaitu 1934 dan 1937, tercatat 26 di antara mereka tewas. Pada ekspedisi 1934 salah satu anggota, Alfred Drexel, tewas karena pneumonia. Pada tanggal 8 Juli mereka terpaksa mundur dari Camp 8 dalam situasi badai.

Catatan :
Rombongan dari Sherpa, yaitu Pasang, Kitar, Da Thundup dan Pasang Kikuli, akhirnya tewas saat evakuasi penyelamatan Dudley Wolfe pada ekspedisi K2.

Anggota tim lain tewas pada waktu dan tempat yang berbeda berlangsung tujuh atau delapan hari (tidak ada yang tahu pasti).

  • Nima Norbu tewas dalam bivak di Camp 8 pada malam ke-8.
  • Ulrich Wieland tewas beberapa meter dari Camp 7 pada H-9.
  • Nima Dorje dan Nima Tashi tewas di atas Camp 5 pada H-10.
  • Pinzo Norbu tewas beberapa meter dari tenda.
  • Dakshi tewas pada hari yang sama dalam bivak di atas Camp 7.
  • Willo Welzenbach tewas dalam tenda di Camp 7 pada H-12.
  • Willy Merkl ambruk di area sadel Rakhiot, di bawah Camp 7 pada H-13. Gaylay yang bersamanya, diyakini juga tewas H-15 atau H-16.
Sejarah awal ekspedisi Himalaya dan Karakoram dipandang hanya sebagai kompetisi perlombaan antara Eropa dan Amerika untuk menjadi negara pertama yang mencapai puncak 8.000 m.

Tetapi seperti pada kenyataannya, tidak satu pun dari ekspedisi tersebut dapat berjalan tanpa bantuan Sherpa, yang sering membayarnya dengan nyawa mereka.

Diolah dari berbagai sumber

Eric Shipton - "Membentuk Sejarah Everest"

Pada tahun 1953 Eric Shipton secara kontroversial diabaikan sebagai pemimpin ekspedisi British Everest yang mendukung John Hunt. Keputusan itu dibenarkan ketika Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menjadi orang pertama yang mencapai puncak pada 29 Mei, sebagian besar sebagai hasil dari keterampilan organisasi Hunt.

Ketiganya menjadi terkenal dan kaya. Sementara Shipton, salah satu penjelajah gunung terbesar abad kedua puluh, sinarnya justru semakin meredup dalam sisa masa hidupnya.
Meskipun dia adalah pendaki gunung, Shipton paling senang menjelajahi negara yang tidak dikenal. Dia telah memimpin dua survey ekspedisi ke sisi selatan Everest pada tahun 1951 dan 1952, tetapi preferensi untuk eksplorasi dan keengganan untuk mendaki Everest dan dekat Cho Oyu pada dua survey ekspedisi membuat Komite Himalaya terlihat ragu menunjuk Eric Shipton untuk memimpin ekspedisi tahun 1953.
Mount Everest expedition 1935. Back row (left to right) : Bryant, Wigram, Warren, Spender. Front row: Tilman, Shipton, Kempson. Royal Geographical Society, via Getty Images
Sebuah tim Swiss gagal mencapai puncak pada tahun 1952, dan sebuah tim Prancis memiliki izin tahun 1954. Sepertinya 1953 akan menjadi kesempatan terakhir untuk mendapat ijin bagi Inggris. Hunt Hillary (Edmund Hillary), adalah seorang perwira logistik militer dengan sejumlah pengalaman di Himalaya, dipandang sebagai orang yang tepat untuk ekspedisi itu.

Berikut adalah biografi Eric Shipton, 'That Untravelled World', tentang insiden yang terjadi ketika ia sedang mempersiapkan survey ekspedisi Everest 1951.
Dan Bryant adalah warga Selandia Baru yang ke Everest bersama Shipton pada tahun 1935. Enam belas tahun kemudian Shipton setuju untuk menerima Edmund Hillary dan Earle Riddiford untuk terlibat pada tim survey tahun 1951. Penampilan Hillary dalam ekspedisi Shipton tersebut akhirnya menempatkannya dalam ekspedisi 1953 yang sukses dan sisanya adalah sejarah.
Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, berterimakasih pada Shipton
yang telah  memberi kesempatan ekspedisi Everest 1953
Tapi untuk itu tentu harus mundur ke tahun 1935 di mana Shipton pertama kali bertemu Bryant. Inilah yang terjadi ketika Shipton memilih tim Sherpa untuk ekspedisi di Darjeeling.

“Ada dari seratus pelamar, kami memutuskan memilih lima belas Sherpa untuk menemani ekspedisi Darjeeling. Hampir semua dari mereka adalah teman lama, termasuk, tentu saja, Angtarkay, Pasang dan Kusang, tetapi ada satu anak Tibet berumur sembilan belas tahun, seorang pendatang baru, yang sebagian besar dipilih karena senyumnya yang menarik. Namanya Tenzing Norgay"

Tenzing Norgay menjadi sejarah Sherpa, bahkan sebelum dia menginjakkan kaki di puncak Everest pada tahun 1953. Dia menemani hampir setiap ekspedisi di Himalaya setelah diperkenalkan ke Shipton, dan kemudian menjadi pendaki hebat. Mungkin saja jika Shipton tidak memilihnya maka orang lain akan melakukannya, tetapi kemungkinan itu kecil. Tuan tanah Tenzing pada tahun 1935 adalah seorang Angtharkay yang menemani Shipton dalam banyak ekspedisinya di tahun 1930-an. Angtharkay ada saat hari pemilihan, dan sangat mungkin Tenzing terpilih karena dia.

Ketika memikirkan sejarah Everest, tentu juga harus bijak mempertimbangkan George Mallory dan Andrew Irvine tahun 1924, tentang Hunt Hillary dan Tenzing Norgay tahun 1953, dan kemudian Reinhold Messner dan Habeler yang menyelesaikan pendakian pertama tanpa oksigen pada tahun 1978.

Tetapi tentu saja tidak dapat di pungkiri nama paling penting dalam sejarah Everest adalah nama Eric Shipton.

Diolah dari berbagai sumber

Trik Sederhana Membuat Peta Dari Citra Satelit

Seringkali pada saat sedang melakukan pemetaan suatu lokasi, seorang navigator membutuhkan peta dasar daerah yang akan di jelajahi. Namun tak jarang pada beberapa kasus daerah tersebut belum ada peta dasar yang memadai. Oleh karena itu, peta topografi dapat dibuat dengan cara mengambil data ketinggian dari citra satelit.

Salah satu solusi yang mudah didapat yaitu SRTM (Shuttle Radar Topographic Missions) dengan spasi 90 meter. Data skala 90 meter ini digunakan karena selain mudah didapat data ini juga gratis melaui website usgs.gov. Cara pertama dengan mendownload peta SRTM yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan prta topografi.

Contoh : Peta yang dipakai yaitu citra SRTM S09E111
Buka citra srtm tersebut dengan mengunakan aplikasi global mapper.

Selanjutnya buka dengan aplikasi global mapper dan cek proyeksi yang digunakan agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Contoh pembuatan peta menggunakan proyeksi longitude / latitude - datum WGS 84.

Pilih ---> Tools ---> Configure
Setelah itu pilih projection, kemudian pilih proyeksi dengan geographic (Latitude / Longitude)
Kemudian pilih datum WGS 84 kemudian pilih apply dan Ok.
Karena koordinat yang dipakai merupkan geographic maka sebaiknya dalam pembuatan peta skala yang digunakan adalah sebesar 30 detik derajat. Hal ini karena spasi jarak 30 detik derajat hampir sepanjang 1000 meter, atau tepatnya 927 m. Ini untuk memudahkan dalam melakukan pemetaan.


Pilih Lat/ Lon Grid ---> custom ---> pilih 0°00'30.000"

Gambar tampilan peta setelah diberi garis koordinat.

Cek lokasi daerah yang akan dibuat peta kontur kemudian pilih file ---> generate contour untuk membuat kontur dari daerah tersebut.

Tampilan menu dalam pembuatan kontur
Langkah selanjutnya isi deskripsi dengan nama, pilih interval yang akan dipakai, standar dalam suatu pemetaan skala interval yang digunakan rata-rata adalah sebesar 10 / 12.5 m. Untuk pemetaan yang lebih besar digunakan 25 m. Kemudian isi kontur minimal sebesar 0 m dan tertinggi tidak usah dirubah.
Kemudian pilih menu simplication. Menu ini digunakan dalam memilih sebesar apa kehalusan kontur yang akan dibuat. Semakin less simplication maka kontur yang dibuat akan semakin halus dan menghasilkan data yang besar sedangkan more simplication akan membuat data kecil tetapi kontur yang dihasilkan akan sangat tajam dan runcing.
Setelah itu pilih menu contour Bounds pilih Lat/Lon (Degrees) dan kemudian isi koordinat yang akan dibuat kontur. Pada contoh ini koordinat yang akan dibuat adalah dari 8 14 N – 8 20 S, kemudian 111 40 W – 111 46 E.
Kemudian pilih Ok
Gambar tampilan hasil kontur yang telah dibuat.
Kemudian pilih tools ---> control center dan matikan data citra satelit. Karena data ini akan di export ke aplikasi pengolah data seperti autocad atau arc gis.
Gambar tampilan data setelah dihilangkan citra satelit
Selanjutnya pilih file -> export vector format
Dan pilih format yang akan digunakan. Format yang digunakan yaitu dxf karena data ini diolah dengan software autocad.
Setelah memilih format yang dipakai pilih ok dan simpan file tersebut.


Data kontur disimpan dalam format dxf, dan selanjutnya buka data tersebut dengan software yang dipakai.
Gambar ini merupakan hasil data kontur yang dibuka dengan menggunakan software autocad. Jika ada kesulitan silakan gunakan tombol F1.

Sumber : suara geologi