SAR Gunung Hutan merupakan salah satu ilmu yang sangat bermanfaat, khususnya bagi penggiat olahraga alam bebas. Seperti di negara Amerika Serikat, telah menjadi ilmu Explorer Search And Rescue (ESAR).
Diantaranya adalah tentang mempelajari usaha pencarian dan penyelamatan jiwa manusia atau sesuatu yang sifatnya berharga yang telah dinyatakan atau di kuatirkan hilang pada suatu medan yang tidak dikenal (Wilderness Area), seperti gunung, hutan, gurun pasir, rawa, hamparan es, sabana, dsb.
Dalam kasus orang hilang di gunung hutan tak jarang terdengar celutukan “Biarkan saja, nanti mereka juga akan pulang sendiri”.
Umumnya celoteh miring tersebut ditujukan kepada seseorang yang sering melakukan aktivitas kegiatan di alam bebas. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, tapi tentu juga tidak dapat dibenarkan.
Memang survivor yang berpengalaman terkadang berhasil mengatasi kesulitan yang di hadapi. Akan tetapi bila tidak, ini nanti akan menyulitkan penyelamatan.
Titik terakhir di mana survivor di ketahui keberadaannya menjadi titik awal untuk dapat menentukan area pencarian yang potensial. Walaupun tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi langkah awal yang salah.
Meski begitu metode titik awal tetap menjadi langkah terbaik untuk mencegah meluasnya area pencarian. Dengan logika semakin sempit suatu area pencarian, maka akan semakin mempermudah dan membatasi sebuah tindakan dalam operasi Misi SAR.

Apabila seorang survivor mempunyai waktu untuk dapat menempuh jarak 10 km, maka jarak pencarian akan meluas menjadi 314 km2. Dalam medan tertentu dimana 1 km2 area pencarian, tak jarang timbul masalah dalam menyiapkan sejumlah SRU (Search Rescue Unit) yang dibutuhkan untuk melakukan penyisiran area seluas itu.
Tingkat kesulitan dalam suatu operasi Misi SAR grafiknya akan semakin meningkat cepat sampai survivor telah benar-benar tidak mampu bergerak lagi. Setelah itu grafiknya meningkat sedikit lagi baru mendatar.
Biasanya survivor yang sudah tidak mampu bergerakan lagi, masih dapat berteriak atau memberi respon atas upaya penyelamatan. Namun apabila survivor telah kehilangan kesadaran atau bahkan meninggal, tentu keadaan tersebut akan menjadi faktor kesulitan lain dalam strategi Operasi Misi SAR yang dilakukan.
0 Comments:
Posting Komentar